#14 Bioskop ; we in love

8 0 0
                                    

.....









"lima belas menit lagi, mending masuk aja gitu ya?" tanya Audrei

"mau popcorn nggak? Buat nanti di dalam"

"iya deh"

"yang ori atau caramel?"

"karamel aja kak"

"oke, popcorn caramelnya satu yg jumbo" kata Juan pada mbak penjual popcornnya

"kalau minumnya mau apa kak?" tanya mbak itu

"kamu apa? Saya mau cola" tanya Juan pada Audrei

"samain aja kak"

"cola aja mbak, dua"

"ini pesanannya mas, popcorn caramel. Untuk minumnya mohon tunggu sebentar"

Juan mengambil popcorn jumbo itu dan memberikannya pada Audrei. Juan melirik jam tangannya yang menunjukkan waktu tinggal 8 menit lagi

"rei kamu mending masuk duluan deh sekalian cari kursi kita, nanti saya nyusul"

Audrei hanya menuruti juan dan masuk lebih dulu sambil mencari kursinya sesuai  tiket yang di pesan dengan menenteng popcorn jumbo yang diwadahi tempat seperti ember kecil dan hoodie juan di tangan satunya

mereka mendapat kursi yang lumayan jauh dari screen, di jajaran ketiga dari atas.

Lima menit menunggu di dalam akhirnya Juan muncul dengan dua buah minuman cola di kedua tangannya. Bisik bisik orang mulai terdengar saat juan memasuki studio.

"gila itu cowo keren banget sumpah" itu kata orang samping Audrei yang berjarak dua kursi darinya

"iya, udah punya pacar belum ya? Mau kenalan ah entar" balas temannya orang tadi

Keduanya terdengar menghela nafas saat Juan memberikan salah satu minuman itu pada Audrei dan duduk di sampingnya.

Senyuman puas tercetak di bibir Audrei seolah merasa menang dari ke dua orang itu, ibarat hati bisa bersuara mungkin akan terdengar seperti 'nih dia perginya sama gue, mau apa kalian hah?!'

"kakak Hoodienya nggak akan di pake? Nanti dingin lho ini kan ber-AC takutnya kakak bersin bersin" kata Audrei

"suhu nya masih bisa di atasi, sedingin dinginnya palingan 25° " kata Juan sambil melebarkan hoodienya dan meletakannya di atas paha Audrei untuk menutupi kaki gadis itu karna dia menggunakan dress panjang yang pastinya membuat gadis itu tidak bisa menaikkan kakinya ke kursi apabila kedinginan.

Kalau juan sih udah terbiasa kakinya naik kalau nonton di bioskop jadi dia udah lepas sepatunya sekarang. Tenang aja kaos kakinya wangi kok jadi nggak akan semerbak bau bau aneh.

"yah itu pacarnya kayaknya" lagi lagi kedua orang tadi masih menggibahinya dan Juan. Audrei hanya senyam senyum puas.



...



Sudah sejam lebih film berjalan malah mungkin bentar lagi habis dan benar saja apa yang Alice tadi bilang kalau Juan memang ahlinya film horor. Meski dentingan suara yang tiba tiba dari film pun tak membuat juan bergeming dari duduknya padahal audrei sudah kaget bolak balik. Lizha si penyuka horor saja kalah. Lizha itu kalau nonton horor masih suka kagetan dan teriak. Kalo Juan bener bener hening udah kaya bapak bapak nonton acara berita, diam dan menyimak.

Bahkan menariknya lagi juan seolah dia sutradaranya dia tahu kapan hantunya akan keluar dan segera menutup mata Audrei yang dari tadi kaget bolak balik. Pokoknya itu film selama itu tuh nggak ada scene yang bikin juan kaget atau apa gitu.. mari kita acungi jempol untuk wangjanim kita yang penyuka film horor ini.

Bukan Rumahku [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang