P R O L O G

172 34 8
                                    

Mereka bilang, dunia tercipta kala Tuhan sedang tertawa bahkan menangis. Bentuknya bulat sempurna, namun tidak dengan isi didalamnya. Berbagai Negara, Benua, Kota, bahkan pelosok desa tercipta di antara banyaknya goresan lara. Manusia tak akan paham jika mereka tidak merasakan hal yang sama. Manusia terlahir dengan takdir yang berbeda-beda, berbeda sifat, dan garis tangannya.

Ini adalah kisah di negara Indonesia yang terdapat beragam suku bangsa dan bahasa. Tepatnya di pulau dewata, pulau seribu pura. Pulau dengan sebutan yang amat dahayu. Namun tidak dengan kisah didalamnya.

Tentang kota Denpasar dan seseorang dipenghujung luka. Denpasar bukan hanya sekedar kota dan tempat wisata, namun juga sebuah kenangan. Denpasar bukan hanya masalah geografis, tetapi juga melibatkan perasaan yang mendalam.

Kota Denpasar, menjadi saksi bisu atas garis nestapa dari seorang gadis yang berusia delapan belas tahun. Seorang gadis yang sering kali menggenggam laranya seorang diri, dan melangkah di atas lukanya sendiri.

"Aku dilahirkan untuk hidup. Hidup dengan penuh luka dan menyembuhkan luka orang lain. Mendengarkan keluh kesah hidup mereka, walaupun hidupku pun tak tau arah tujuannya."

"Ini tentang aku, kamu, kita, dan semesta. Di sebuah pulau dewata yang penuh dengan riang dan lara."

****○•○•○•○****

Hidup Itu Luka  [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang