Teror Pocong

117 52 311
                                    

Kita lanjutkan ya guys 😉❤

Dan pada akhirnya......

Farel dan David sudah ada di depan halaman rumah Vira. David pun sudah kembali normal bahkan David tak tahu bahwa dirinya tadi hampir mati kalau Farel tidak mengambil tali pocong hitam itu.

"Alhamdulillah om selamat, kita bisa selamat om," ucap Farel yang membuat David sedikit bingung.

"Maksudnya apa Farel? Vira di mana?"

"Ceritanya panjang om. V-vira...... " belum selesai berbicara tiba-tiba saja ada teriakan kencang dari dalam rumah yaitu suara teriakan dari Vira.

"Aaaaaaa........ " Teriak Vira yang histeris.

Lantas tanpa berfikir panjang Farel dan David langsung segera lari dan masuk ke dalam rumah untuk menghampiri Vira.

Setelah Farel dan David masuk ke dalam rumah teriakan Vira dari arah dapur. Betapa kaget dan syoknya Farel dan David melihat Vira menyakiti dirinya sendiri dengan memasukan kepalanya ke dalam air mendidih. Farel dan David langsung ingin menghentikan Vira namun Vira pun berontak.

"Vira," teriak Farel dan David secara bersamaan. Dan pada akhirnya Vira mendorong tubuh David dan Farel sangat kencang hingga membuat air panas pun terjatuh. Muka Vira sudah rusak akibat air panas. Dan anehnya saat Farel dan David di dorong tubuh mereka berdua pun kaku tak bisa bergerak. Api yang masih menyala dari gas pun tidak di matikan oleh Vira.

Bahkan yang lebih sadisnya lagi Vira membakar tangan nya sendiri ke dalam api yang sangat panas.

David dan Farel langsung menjatuhkan air matanya. Bahkan bukan hanya badan yang tak bisa bergerak mulut mereka berdua pun seakan terkunci. Tapi di dalam hati David dan Farel terus mengucapkan istigfar.

Dan tiba-tiba suara Nenek tua ada lagi.

"Tutuplah mata kalian berdua. Ucap bismillah 3 kali."

Akhirnya Farel dan David mulai menutup mata dan membaca bismillah 3 kali. Dan akhirnya Vira pun pingsan. Api yang menyala seketika padam dengan sendirinya. Namun tetap saja luka bakar masih ada di bagian tangan dan wajahnya.

Farel dan David langsung memeluk tubuh Vira sambil menangis.

"Tidak perlu menangis. Tali pocong hitam masih ada di tangan nak David. Ikatlah tali itu di bagian tangan Vira."

"Terimakasih Nek," gumam David yang menghapus air matanya dan tali itu pun di ambil oleh David. Farel lah yang mengikat tali itu di bagian luka bakar yang ada di tangan Vira.

Setelah di ikat Vira pun mulai sadar. Vira mulai membuka matanya secara perlahan. Luka Vira pun belum sembuh tali pocong hitam itu hanya untuk menyadarkan Vira.

"Ayah," kata Vira yang langsung memeluk David sangat erat.

"Iya sayang ini Ayah," David menangis dengan rasa sakit bagaimana tidak melihat putrinya menyakiti dirinya sendiri di depan matanya. Farel langsung juga memeluk David dan Vira. Farel juga merasakan sakit ketika seseorang yang cintai harus seperti ini.

Dan suara Nenek tua itu ada lagi.

"Perjuangan kalian masih panjang. Rintangan kalian juga masih terus berlanjut hingga nanti kalian tau apa yang menyebabkan ini semua. Bersabarlah kalian. Suatu saat kalian akan mengerti."

"Kenapa bukan sekarang Nek? Ada apa sebenarnya Nek. Kasihan putri saya. Putri saya salah apa Nek?" Sambung David yang begitu sangat khawatir dengan Vira.

"Iya Nek. Tolong kasih tau semua ini. Kasihan pacar saya Nek," ungkap Farel.

"Salah saya apa Nek," Vira begitu sangat sedih dan bahkan bingung dengan ucapan Nenek tua itu.

Rumah Pocong 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang