Assalamualaikum semuanya balik lagi sama aku nih gimana kabar kalian? Semoga selalu sehat ya ❤maaf banget baru bisa update aku lagi balikin mood aku buat nulis ☺
Gimana sama chapter kemarin?
Seperti biasa bakalan ada gambar Poje ya di chapter ini kalau gak ada gambar pojenya pasti aku bakal kasih tau 😁kita lanjutkan saja ceritanya ✨
✨Happy Reading ✨
Dan tiba-tiba.......
Tiba-tiba saja gerbang Sekolah pun tertutup dengan sendirinya. Hanya suara jam dinding dan kesunyian malam yang Vira rasakan. Badan Vira sudah gemeteran karena rasa takutnya benar-benar ada di dalam dirinya sekarang. Namun di saat Vira sedang ingin mengerjakan tugasnya tiba-tiba saja sudah ada sosok pocong di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup.
Sosok pocong itu pun berdiri dan melayang tak menapak ke bumi, dan pada akhirnya sosok pocong itu berbicara kepada Vira.
Itu dia melayang beneran 😭
Keringat di sekujur tubuh Vira membuat Vira semakin ketakutan. Pocong itu mulai melayang mendekati Vira. Vira hanya bisa menunduk ketakutan.
"Jalankan saja tugasmu sekarang, jika tidak kamu tidak akan pernah menemukan jawabannya," ucap sosok pocong dengan nada seram dan sudah berada di hadapan Vira.
"I-iya, tapi kenapa tugasku seberat ini? Kenapa harus aku yang menjalankannya," jawab Vira sedikit gugup dan berusaha menatap wajah sosok pocong itu yang sangat menyeramkan.
"Karena kamu adalah......" ucapan sosok pocong itu terpotong oleh suara David yang tiba -tiba saja terdengar jelas di telinga Vira.
"Ayah," singkat Vira yang memanggil nama Ayahnya dan tiba-tiba sosok pocong itu menghilang di hadapan Vira.
Suara petir dan geluduk mulai terdengar jelas oleh Vira. Dan pada akhirnya hujan pun turun sangat deras. Vira mulai menangis di bawah hujan yang sangat deras. Vira sangat cape menghadapi ini semua.
"Apakah aku bisa menyelesaikan tugas ini, tolong bantu aku......" teriak Vira dengan tangisan yang begitu menyakitkan.
Lalu setelah itu ada suara perempuan yang tadi mengarahkan Vira untuk menjalankan tugasnya. Hanya ada suara tak ada wujudnya.
"Ini baru tugas pertamamu jika kamu menyerah kamu tak akan menemukan jawabannya, dan kamu akan kalah, ayo cepat jalankan saja tugasmu sebelum waktunya habis," gumam sosok perempuan itu.
"Baiklah, aku akan menjalankan tugasku," jawab Vira dengan rasa semangat dan akhirnya Vira mulai mendekati mayat-mayat yang masih tergeletak di depan kelas.
Vira sangat takut melihat banyaknya mayat yang ada di hadapannya. Namun rasa takutnya di lawan olehnya. Vira mulai berjalan ke arah ujung setiap lorong sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Pocong 2
HorrorSebuah Misteri yang selalu datang di kehidupan ku entah kenapa sejak ibuku pergi aku mempunyai kelebihan yang sangat jauh lebih mengerikan dari ibuku aku Vira dan inilah kisahku