Tersiksa

100 47 319
                                    

Assalamualaikum guys akhirnya aku bisa up lagi setelah sebulan gak up maaf ya aku sibuk sama urusan kantor jadi baru bisa up dan makasih banyak yang udah nungguin cerita aku 😭❤

Balik lagi sama aku gimana nih kabar kalian? Semoga sehat selalu ya 😉❤ di chapter kali ini gk ada gambar pocongnya ya jadi aman hehe 😁

Masih penasaran kan sama cerita aku langsung aja kita lanjutkan ceritanya ya 😁❤

Dan tiba-tiba saja........

Setelah Vira tidak bisa mengucapkan istigfar tiba-tiba saja mobil pribadi David melaju sangat kencang hingga membuat David dan Vira ketakutan. Lantas David langsung berbicara dengan supir pribadinya yaitu pak Anto.

"Pak ini kenapa bapak ngebut ya? Pak jangan ngebut nanti bisa bahaya," gumam David yang begitu sangat panik dengan kecepatan mobil yang di laju oleh pak Anto.

Pak Anto seperti orang kesetanan hingga menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dan tiba-tiba saja Vira baru sadar bahwa muka pak Anto sangat pucat. David berbicara lagi kepada pak Anto.

"Pak. Bapak dengar saya gak sih? Ini kenapa Bapak ngebut banget bawa mobilnya," David sedikit emosi dengan sikap Pak Anto.

"Ayah itu kayanya bukan pak Anto. Coba Ayah liat mukanya di kaca pucet banget," gumam Vira. Seketika David langsung ketakutan dengan perkataan Vira.

"Masa sih bukan pak Anto. Kamu jangan takuti Ayah Vira."

"Tapi emang iya Ayah. Vira gak takutin Ayah."

Dan tiba-tiba saja.......

David mendapatkan panggilan telfon dari Pak Anto.

Drett......

David sangat kaget ketika mendapatkan telfon dari Pak Anto. David langsung menoleh ke arah Vira.

"Vira. I-ini Pak A-Anto," David berbicara gugup sebab tangan nya sangat gemetar ketika tahu bahwa Pak Anto memang benar-benar menelfonnya.

"Kata Vira juga apa Ayah. Itu yang di depan bukan Pak Anto, coba aja Ayah angkat telfonnya, Ayah pastiin itu yang telfon Pak Anto bukan?" Jelas Vira yang menyuruh David segera mengangkat telfon dari Pak Anto.

"Pak. Bapak di mana? Maaf tadi saya ke toilet dulu. Tapi kok mobil bapak gak ada ya?" Kejelasan Pak Anto membuat Vira dan David semakin ketakutan. Bagaimana tidak bahwa seseorang yang telah bersama dirinya bukanlah manusia.

Vira dan David tidak bisa menjawab perkataan pak Anto sebab sangat ketakutan. Namun suara pak Anto terus terdengar jelas di handphone David.

"Pak. Kok gak ada suaranya ya, bapak baik-baik aja?"

Dan tiba-tiba saja.........

Mobil pun berhenti dan tiba-tiba yang menyerupai pak Anto menolehkan wajahnya ke arah belakang.

"KALIAN HARUS MATI!" Teriak makhluk yang menyerupai wajah pak Anto. Muka yang begitu menyeramkan banyak luka darah di bagian wajah pak Anto. Sehingga membuat suasana semakin menegangkan.

Dan secara tiba-tiba saja mobil pun terkunci dengan sendirinya.

Yang menyerupai Pak Anto mengeluarkan sebuah pisau tajam dari dalam tasnya. Vira dan David melihat jelas bahwa pisau itu begitu tajam, Vira dan David sangat panik dan berusaha untuk keluar dari dalam mobil namun tak bisa.

"Ayah. Gimana kita keluarnya, Ayah," gumam Vira yang sangat ketakutan. Vira berusaha untuk membuka pintu mobil.

"Kamu tenang ya Vira kita pasti bisa keluar. Tolong!" Teriak David yang meminta tolong dan juga berusaha untuk membuka pintu mobil.

Rumah Pocong 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang