Kasih Sayang Seorang Ayah

57 24 210
                                    

Assalamualaikum guys gimana kabarnya nih?
Semoga kalian selalu sehat yaa ❤ alhamdulillah aku bisa up juga setelah 2 bulan lebih gak up maafkan kesibukan aku ya 😭🙏❤

Gimana nih sama chapter kemarin tegang banget gak?
Maaf ya kalau gak ngefell

Masih penasaran kan sama kisah Vira ❤
Tapi aku kalau jadi Vira udah bakalan gak tenang sih hidupnya 😭

Oke guys kita lanjutkan saja ceritanya ya 💗

✨Happy Reading ✨

Dan pada akhirnya.......

Sosok yang menyerupai David langsung ingin segera mendobrak pintu kamar Vira.

Vira hanya bisa pasrah dan berdoa agar dirinya baik-baik saja, dan entah kenapa Vira memanggil sosok Nenek tua.

"Nenek tolong aku, Ya Allah tolong selamatkan aku," doa Vira seketika terkabul, hingga sosok Nenek tua yang selalu menolongnya pun langsung ada di hadapan Vira.

"Buka pintunya Vira, dan arahkan kalung hitam kamu ke wajah sosok itu." gumam Nenek tua yang memberitahukan Vira untuk bisa melawan sosok itu.

"T-tapi Nek, dia bawa pisau. Aku takut Nek," jawab Vira dan sosok itu masih ada di depan pintu kamarnya dan masih tetap berusaha untuk mendobrak pintu Vira.

"Tidak perlu takut Vira, lakukan saja apa yang Nenek ucapkan."

"Baiklah Nek," jawab Vira yang mengiyakan ucapan Nenek tua untuk melawan sosok itu.

"Jangan lupa baca bismillah 3 kali dan tutup matamu saat kamu mengarahkan kalung hitam itu."

Vira pun paham dan langsung segera membuka pintu kamarnya. Setelah pintu terbuka Vira langsung mengucapkan bismillah 3 kali dan kalung hitamnya langsung di arahkan tepat ke wajah sosok itu.

Hingga akhirnya..... Sosok itu pun menghilang dari hadapan Vira.
Dan entah kenapa Vira langsung pingsan di depan pintu kamarnya sosok Nenek tua itupun seketika menghilang.

Kenapa Vira bisa pingsan? Karena efek negatif dari sosok itu yang sangat kuat sehingga ketika Vira melawan sosok itu dengan kalung hitamnya Vira langsung lemas dan pingsan.

David sudah sampai di depan halaman rumahnya. David langsung buru-buru turun dari dalam mobil dan segera masuk ke dalam rumah. Setelah sudah masuk ke dalam rumah David sangat syok melihat Vira yang pingsan di depan pintu kamarnya.

"Vira," teriak David yang panik dan langsung segera menaiki anak tangga untuk menghampiri Vira. David menangis dan memeluk Vira.

"Sayang bangun, Vira ini Ayah, Vira bangun sayang," gumam David yang sangat panik dan khawatir, David memegang tangan Vira namun masih berdenyut. Dan tanpa banyak waktu akhirnya David langsung ingin membawa Vira ke rumah sakit, walaupun David tau bahwa Vira hanya pingsan namun baginya itu adalah bentuk rasa kasih sayang untuk putrinya.

Setelah sampai rumah sakit David langsung meminta bantuan kepada suster untuk membawa Vira ke ruang UGD. Dan akhirnya Vira pun sudah masuk ke dalam ruang UGD. Di saat pintu mau di tutup David berpesan kepada suster.

"Sus tolong di cek bagian dalam tubuh putri saya ya, takutnya ada luka dalam, tolong ya sus," David benar-benar se khawatir itu dengan Vira.

"Baik pak. Kita akan melakukan yang terbaik," jawab suster dan akhirnya pintu pun di tutup.

Akhirnya David menunggu Vira di ruang tunggu. Hati David sangat gelisah David ingat kejadian di masa lalu ketika Clara ingin melahirkan putrinya.

"Ya Allah semoga Vira baik-baik aja, tolong putriku ya Allah," ucap David seorang diri masih dengan hati yang gelisah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rumah Pocong 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang