Part 5 // first meet

109 11 0
                                    

halo, ketemu lagi dengan sadam dan thalia, enjoy <3

flashback waktu thalia pertama ketemu sadam

***

"Guys, mumpung weekend, gimana kalau kalian ikut gue besok sabtu?" ajak gadis berkemeja motif garis-garis berwarna biru muda, Dera namanya.

"Ikut kemana?" tanya temannya yang bernama Risa.

"Lagi ada event di FEB, banyak booth yang jualan makanan, terus ada band sama penyanyi yang tampil, nah salah satunya tuh ada penyanyi yang lagunya biasa gue dengerin."

"Ada penyanyi terkenal yang tampil di eventnya?" itu suara Karin, penjelasan Dera membuat temannya itu tertarik.

"Ada grup sanubari," Dera menyebutkan salah satu grup vokal yang cukup terkenal di Indonesia, "nah... kalau yang pengen gue lihat tuh belum terkenal sih, tapi lagunya gue suka dengerin, dan gue juga sering lihat dia manggung di cafe gitu." 

"Gue sih gas aja ya, butuh refreshing juga, sumpek banget rasanya minggu ini." ucap Risa menyetujui ajakan tersebut.

"Gue juga ngikut deh, siapa tau ketemu cowok-cowok ganteng FEB, salah satunya nyangkut jadi cowok gue" giliran Karin yang menjawab sambil cengengesan.

"Yeee.... dasar lo." seruan itu datang Risa.

Dera kemudian melirik temannya yang lain, sedari tadi gadis itu hanya diam menyimak percakapan mereka bertiga. "Thalia lo gimana, mau ikut gak?"

"Thalia please ikut dooong, lo belum pernah ikut kita nongkrong sama sekali, ayo please ikut besok." Risa memohon kepada Thalia.

Thalia, Dera, Risa, dan Karin adalah teman satu Fakultas Kedokteran. Dera, Risa, dan Karin lebih dulu saling mengenal dan akrab sejak masa ospek, sedangkan Thalia mulai berteman dekat setelah beberapa kali pertemuan. 

Mereka pertama kali melihat Thalia adalah mahasiswi yang kemana-mana sendiri, sangat pendiam, dan selalu terlihat serius karena sering kedapatan membaca buku. Hingga suatu hari ada tugas untuk dikerjakan secara berkelompok, mereka mengajak Thalia. Mulai saat itu mereka berteman.

Namun meskipun telah berteman dekat, Thalia tidak pernah bergabung ketika mereka hangout bersama di luar kampus. Maka dari itu Dera berinisiatif mengajak Thalia dan lainnya untuk datang ke event tersebut mumpung masih di dalam zona kampus.

Ketika tadi di awal mendengar ajakan Dera untuk datang ke event FEB, Thalia hanya menyimak saja. Ia berpikir teman-temannya sudah biasa kalau ia tidak akan ikut mereka main di luar kegiatan pendidikan. Namun ketika mendengar ajakan yang lebih terdengar seperti permohonan, mungkin tidak ada salahnya kalau ia ikut dengan teman-temannya kali ini. Lagipula event itu juga masih di zona kampus.

"Yaudah, gue ikut."

"Akhirnya!" terdengar seruan gembira yang kompak dari teman-temannya yang menciptakan senyum di bibir Thalia. Setelah ini Thalia harus memikirkan izin yang tepat kepada ayahnya yang sifatnya sangat ketat terhadapnya.

***

Keesokan harinya Thalia benar-benar datang ke event yang diadakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu bersama dengan teman-temannya. 

Mereka mendatangi booth-booth yang menjual berbagai macam kuliner. Selain itu juga menjual produk-produk lain seperti pakaian dan aksesoris. Mereka juga mendapat informasi jika beberapa di antara produk-produk tersebut adalah usaha dari anak-anak FEB sendiri.

Acara di atas panggung event tersebut diawali dengan pertunjukkan-pertunjukkan kesenian dari UKM fakultas tersebut. Kemudian dilanjutkan penampilan band-band yang juga merupakan anak-anak FEB.

DISTANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang