Part 9 // backstreet

135 15 0
                                    

halo! ketemu lagi dengan Sadam dan Thalia, enjoy^^

***

Pagi di hari Senin, Sadam menjalankan perannya sebagai suami dan ayah yang baik. Mengisi waktu kosongnya, laki-laki itu mengantarkan Aluna ke sekolah dan Thalia ke rumah sakit. 

Lalu lintas di hari Senin pagi sudah pasti macet, padat merayap. Semua orang sibuk pergi ke tempat kerja, ke sekolah, dan melakukan aktivitas lainnya. 

Pemberhentian pertama mereka yaitu di sekolah Aluna. Sebelum Aluna turun dari mobil, anak itu menyalami ayahnya. Kemudian dibalas Sadam dengan pelukan dan ciuman di dahi gadis kecilnya. 

"Nanti papi yang jemput Aluna kan?"

"Iya dong, papi udah janji."

Aluna kemudian turun dari mobil bersama dengan Thalia yang ikut mengantar sampai gerbang sekolahnya, sedangkan Sadam menunggu di dalam mobil. Tentu saja ia tidak mungkin ikut turun untuk mengantar putrinya hingga ke gerbang sekolah, kecuali ia memakai atribut lengkap andalannya seperti topi, masker, dan kacamata hitam untuk menutupi wajahnya, yang malah membuat Sadam terlihat seperti penculik dari pada seorang ayah yang mengantar anak sekolah.

Bertahun-tahun menjadi seorang penyanyi, Sadam Arya menutupi statusnya sebagai seorang suami dan ayah. Tidak secara langsung menutupinya, namun juga tidak terbuka dengan menunjukkan potret keluarga kecilnya.

Ketika awal-awal namanya mulai naik, tentu tidak lepas dari pertanyaan tentang pasangan, dan Sadam dengan jujur menjawab 'sudah punya', itu saja cukup baginya. Ia dan agensinya juga memutuskan untuk menolak pertanyaan-pertanyaan terkait kehidupan pribadinya, termasuk tentang pasangan. 

Keputusan ini telah Sadam diskusikan dengan Thalia. Awalnya Sadam menawarkan kepada Thalia untuk membuka hubungan mereka di publik, namun Thalia menolak. Wanita itu bilang kalau lebih baik menutupi pernikahan mereka, ia belum siap untuk dikenal sebagai istri seorang Sadam Arya oleh masyarakat luas, apalagi dalam waktu dekat, mungkin beberapa tahun lagi. Wanita itu takut privasi keluarganya bisa terganggu. 

Sadam kemudian menyetujui penolakan Thalia, istrinya adalah orang yang sangat tertutup, tidak ingin disorot, maka ia memahami pilihan Thalia.

Begitulah pernikahan Sadam dan Thalia berjalan selama bertahun-tahun. Hampir tidak pernah jalan bersama di depan umum. Kadang Thalia merasa bersalah pada Aluna, putrinya tidak bisa merasakan aktivitas keluarga seperti teman-temannya. 

Ketika Aluna ingin jalan-jalan misalnya ke mall, piknik di taman, atau ke tempat berlibur lainnya hanya bisa bersama Thalia. Bahkan saat Thalia sedang sibuk, anaknya akan pergi bersama mbak Asih. Sempat beberapa kali Sadam menemani Aluna jalan-jalan namun tentu saja harus memakai masker dan topi.

Thalia pikir dengan menutupi hubungan mereka akan memudahkan mereka dalam beraktivitas, namun ternyata malah sebaliknya, terasa menyulitkan, terutama bagi Aluna. Sejujurnya ada alasan tersendiri mengapa Thalia menolak membuka hubungan mereka di publik, hal ini tidak ia ungkapkan pada Sadam. 

Saat tau Sadam masih mencintai Yasmin, Thalia memikirkan kemungkinan jika pernikahan mereka tidak akan berhasil, dan berujung pada perceraian di masa depan. Ia takut apabila mereka berpisah, namanya dikenal sebagai mantan istri Sadam Arya, lebih baik tidak kenal masyarakat sekalian.

Berbeda dengan Sadam begitu optimis dengan pernikahan mereka. Laki-laki itu ingin pernikahannya sekali seumur hidup. 

Saat bersama dengan Yasmin segalanya terasa meyakinkan, sudah tergambar masa depan mereka, namun tidak berjalan dengan seperti harapannya. Walaupun kini ia menikah dengan Thalia, dan sempat juga muncul ketakutan dengan masa depan pernikahannya, namun Sadam meyakinkan diri dan berupaya untuk mewujudkan keinginannya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DISTANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang