EPILOG

315 28 3
                                    

Hawa dingin malam itu masih terasa saat sinar bulan menyentuh lembut setiap dinding, menciptakan aura magis. Suasana berkabung masih terlihat jelas, dengan ayah dan ibu tiri Yujin menangisi putrinya yang terbaring kaku di dalam peti mayat. Meski ibu tirinya kejam, masih ada sedikit rasa sayang terhadap Yujin.

Tak pernah terpikir olehnya bahwa Yujin akan pergi begitu cepat. Rasa bersalah tiba-tiba menghantuinya saat teringat bagaimana dia memarahi Yujin malam itu.

Isakan tangis mereka mengiringi prosesi pengangkatan jenazah untuk dimakamkan. Perlahan, Yujin dikeluarkan dari peti dan diletakkan untuk beristirahat selamanya.

Bunga-bunga ditaburkan oleh para peziarah hingga jasad Yujin tertimbun tanah dan menjadi gundukan.

Satu per satu, peziarah meninggalkan makam Yujin. Suasana sepi di pemakaman membuat bulu kuduk merinding. Suara lolongan anjing dan binatang malam menciptakan melodi pilu.

Tiba-tiba, hujan turun dengan deras. Kilatan petir dan lampu penerangan makam berkedip-kedip seolah dimainkan oleh entitas lain.

Makam Yujin bergetar dengan suara gemuruh yang membuat siapa pun akan lari ketakutan jika melihatnya.

Setelah beberapa saat, tangan pucat keluar dari tanah, diikuti oleh kepala dan badan. Yujin merangkak mendekati entitas yang telah menantinya.

"Selamat datang di duniaku, sayang," ucap Yeonjun kepada Yujin yang terduduk di depannya.











_______
Terimakasih sudah meluangkan waktunya membaca hingga akhir.

RHYTHM.WRITER26

∆ Tokoh, tempat, waktu dan karakter saya buat disini semata mata karena kecintaan saya terhadap sang idola. Bukan untuk menjatuhkan atau merubah citra di masyarakat.

Ber Bijaklah dalam memilah dan memilih. Jangan menebarkan komentar kebencian, unsur sara dan hal negative lainnya.

I'll see you when i see you, GOODBYE!

THE FOX ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang