"Sudah kukatakan sebelumnya, aku seorang vampir," ucap Yeonjun dengan nada datar.
Yujin menatap mata pria itu dengan heran, "Kamu benar-benar tidak bercanda kan?"
Yeonjun menghela napas, lalu mendorong Yujin agar minggir dari hadapannya. "Menurutmu, aku ini bercanda atau tidak?"
Yujin menggeleng, tampak tak yakin. "Tapi, bagaimana mungkin? Bukankah vampir itu hanya mitos?"
Yeonjun menatap Yujin dengan tatapan tajam, lalu beranjak duduk di dekat jendela. Dia menatap ke arah luar, melihat hujan salju yang disertai badai yang cukup parah.
"Apa kamu ingin aku bercerita?" tanya Yeonjun, suaranya lembut.
"Iya! Katakan sekarang!" jawab Yujin dengan penuh antusiasme.
Yeonjun menunduk sejenak, matanya menerawang jauh, seolah mengingat sesuatu. Dia tampak tenggelam dalam kenangan, merenung sejenak sebelum mulai bercerita.
__________________
"Sekitar 1000 tahun yang lalu, vampir dan manusia sempat hidup berdampingan. Bahkan, tak jarang ada yang sampai memiliki keturunan ras campuran antara vampir dan manusia. Berpuluh-puluh tahun mereka hidup damai dan aman, hingga seorang 'yang tak boleh disebut namanya' datang. Orang itu nampaknya sangat membenci ras campuran dan beranggapan bahwa ras seperti itu adalah darah kotor dan harus dimusnahkan.
Dengan tipu daya, orang itu mencoba mempengaruhi raja, namun hal ini tidak disetujui oleh raja. Maka dari itu, dia mencoba mencari pengikut dengan cara mengadu domba antara vampir dan darah campuran. Akhirnya terpecahlah menjadi dua kubu, yakni kubu orang itu dan kubu raja. Pada abad itu, terjadilah pembantaian atas manusia terhadap kaum vampir karena tipu muslihat orang itu. Dan inilah awalnya gerbang antara dunia vampir dan manusia ditutup.
Bertahun-tahun hingga berganti generasi, para vampir yang dicekoki oleh cerita tentang kejamnya manusia membuat para vampir generasi muda membenci manusia dan menjadikan manusia menjadi persembahan agung untuk meminta kekuatan. Banyak wanita dan anak-anak yang menjadi mangsa para vampir karena dianggap darah wanita dan anak-anak itu adalah darah suci.
Hingga akhirnya, pada suatu hari Soobin dan Yeonjun tengah duduk di antara rerumputan. Mereka mencoba mengincar rusa yang tengah makan tak jauh dari tempat mereka duduk. Namun, saat hendak menyambar rusa itu, seorang pemburu terlebih dahulu membidikkan anak panah hingga mengenai punggung Yeonjun. Melihat hal itu, tentu saja Soobin tak akan tinggal diam. Dia dengan gesit menyambar Yeonjun dan memberinya pertolongan. Dengan sekejap, luka Yeonjun sembuh. Setelah luka itu sembuh, Yeonjun menghampiri pemburu yang ternyata seorang wanita. Melihat kesempatan itu, dia mencakar leher wanita itu hingga terkapar tak sadarkan diri. Saat hendak memakan wanita itu, tiba-tiba saja Soobin mencegahnya.
Dengan keheranan, Yeonjun menatap Soobin menuntut penjelasan. "Dia istriku," dua kata itu sontak membuat Yeonjun seolah kehilangan nyawa.
"Maksudmu bagaimana?" Yeonjun meminta penjelasan lebih.
Tanpa menjelaskan apapun, Soobin membawa wanita itu dan Yeonjun mengekor di belakang. Tak lama akhirnya mereka sampai di sebuah rumah kecil. Di sana terdapat seorang anak kecil bermain.
Anak kecil itu tersenyum saat melihat Soobin dan langsung memanggilnya 'ayah'.
Dalam kebingungan ini, Yeonjun hanya bisa terpaku melihat Soobin mengoleskan darahnya untuk menyembuhkan wanita itu.
"Bagaimana bisa kamu seperti ini?" tanya Yeonjun tak percaya.
"Kak, aku mohon rahasiakan ini. Jangan sampai 'dia' tahu," pinta Soobin dengan penuh air mata.
Yeonjun hanya diam dan merasa kasihan pada anak Soobin yang benar-benar mengingatkannya dengan Soobin saat masih kecil.
"Tapi bagaimana jika mereka tahu?" tanya Yeonjun penuh kekecewaan.
"Aku yakin kakak bisa mengatasinya."
"Kenapa harus aku?" Yeonjun mulai menegang.
"Karena hanya kakak yang aku punya!" Isakan tangis Soobin seolah tak bisa terbendungkan.
Soobin menangis tersedu-sedu dan bersimpuh di hadapan Yeonjun meminta agar kakaknya mau melindungi keluarga Soobin.
"Baiklah, aku akan membantu."
Tahun demi tahun berganti. Sementara itu, Soobin terus berjuang untuk melindungi keluarganya dan menjaga rahasia mereka tetap aman. Dia berusaha sekuat tenaga untuk menjaga Yeonjun dari bahaya dan memastikan bahwa dia tidak perlu menumbalkan wanita itu.
Namun, meski mereka berusaha keras, rahasia itu akhirnya terbuka dan konsekuensi dari tindakan Soobin menimpa Yeonjun. Dia berubah menjadi seekor rubah dan harus menunggu waktu yang tepat untuk kembali menjadi vampir.
Dalam keadaan seperti itu, Yeonjun merasa terjebak dan tidak tahu harus berbuat apa. Dia merasa marah, bingung, dan takut, tetapi dia tahu bahwa dia tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi.
Sementara itu, Soobin merasa bersalah dan putus asa. Dia merasa seolah-olah dia telah merusak hidup Yeonjun dan tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya. Namun, dia tahu bahwa dia harus terus berjuang untuk keluarganya dan melindungi mereka dari bahaya.
Akhirnya, setelah bertahun-tahun berlalu, Yeonjun akhirnya kembali menjadi vampir. Namun, dia harus menumbalkan satu wanita untuk memulihkan kekuatannya. Dia merasa terluka dan bersalah, tetapi dia tahu bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk dia bisa kembali normal.
___________________________
Yujin merasa tegang saat melihat reaksi Yeonjun yang berubah. Dia merasa campur aduk antara ketakutan dan rasa ingin tahu. Namun, dia tidak ingin menunjukkan ketakutannya kepada Yeonjun.
"Dalam cerita-cerita vampir, biasanya orang yang digigit oleh vampir akan menjadi vampir juga," jawab Yujin dengan hati-hati. "Tapi aku tahu bahwa ini bukanlah sebuah dongeng. Apa yang akan terjadi padaku jika kamu menumbalkanku?"
Yeonjun tersenyum sinis, matanya yang tajam menatap Yujin dengan penuh misteri. "Oh, Yujin, kamu tidak akan pernah tahu sampai saatnya tiba. Mungkin kamu akan menjadi vampir seperti aku, atau mungkin ada nasib yang lebih buruk menantimu."
Kata-kata Yeonjun membuat bulu kuduk Yujin merinding. Dia merasa takut, namun juga penasaran dengan apa yang akan terjadi jika dia benar-benar menjadi tumbal Yeonjun.
"Apakah kamu akan menumbalkanku?" tanya Yujin dengan suara gemetar. Dia tidak yakin apakah dia benar-benar ingin tahu jawabannya.
Yeonjun menatap Yujin dengan tatapan tajamnya, membuat Yujin merasa seperti sedang diintai oleh predator. "Menurutmu bagaimana?" bisik Yeonjun dengan seringai yang membuat bulu kuduk Yujin merinding.
__________
SOON
__________

KAMU SEDANG MEMBACA
THE FOX ✓
FanfikceSeorang wanita menemukan seekor rubah yang terluka dan dengan penuh hati-hati merawatnya. Tanpa diketahui oleh wanita tersebut, rubah tersebut sebenarnya adalah jelmaan vampire yang sedang menjalani masa hukumannya. Meskipun demikian, wanita itu mer...