"Bukankah malam ini begitu romantis?"Suasana di dalam ruangan begitu remang-remang karena lampu yang padam. Hanya cahaya lembut dari lilin yang menyala yang menerangi ruangan, menciptakan bayangan-bayangan yang samar di dinding. Yujin, dengan ekspresi kesal di wajahnya, menggenggam lilin dengan kuat, menciptakan cahaya yang bergetar di sekitarnya.
Sementara itu, Yeonjun, dengan wajahnya yang dekat dengan pundak Yujin, menatapnya dengan mata penuh kelembutan. Tangannya yang kuat melingkar di pinggang Yujin, menciptakan rasa aman dan kehangatan di antara mereka. "Bukankah kamu ingin merasakan punya pacar?" Suara bisikannya yang lembut terdengar di telinga Yujin, membuatnya merinding dan menggetarkan hatinya.
Dalam suasana yang begitu intim dan romantis, waktu terasa berhenti sejenak. Mereka berdua terpaku di tempat, terikat oleh kehadiran satu sama lain.
Yujin, meskipun awalnya terkejut dengan kehadiran Yeonjun yang mendekapnya, mulai merasa terpesona oleh sentuhan dan kelembutan pria itu. Dia merasakan denyutan jantungnya yang semakin cepat dan perasaan hangat yang meluap di dalam dadanya.
Dengan perlahan, Yujin membalikkan tubuhnya untuk menghadap Yeonjun. Tatapannya terpaku pada wajahnya yang penuh cinta dan kelembutan. Mereka saling berhadapan, jarak di antara mereka semakin dekat.
Yeonjun dengan lembut menggenggam wajah Yujin dengan kedua tangannya. Dia menatap matanya dengan intensitas yang membuat Yujin merasa tersentuh. Lalu, tanpa ragu, Yeonjun mencuri bibir Yujin dalam sebuah ciuman yang penuh gairah.
Waktu berlalu begitu lambat bagi mereka, seolah-olah dunia di sekitar mereka lenyap. Mereka tenggelam dalam kehangatan dan keintiman ciuman mereka. Semua kekhawatiran dan ketidakpastian terlupakan, digantikan oleh perasaan cinta yang tumbuh di antara mereka.
Malam itu, dalam kegelapan yang remang-remang dan cahaya lembut lilin, dua hati yang saling terikat menemukan kebahagiaan dan kasih sayang yang mereka cari. Mereka berdua merasakan getaran emosi yang kuat, menandai awal dari sebuah kisah cinta yang tak terlupakan.
Mereka terus mencium dengan penuh gairah, bibir mereka saling berpadu dalam irama yang semakin intens. Tangan Yeonjun menjelajahi tubuh Yujin dengan lembut, menyentuh setiap lekukannya dengan kelembutan dan kehangatan. Yujin merasakan getaran yang mengalir di seluruh tubuhnya, membuatnya semakin terikat pada keintiman ini.
Saat mereka merasakan kebutuhan yang tak terbendung, Yeonjun memegang tangan Yujin dengan lembut dan memimpinnya menuju kasur yang berada di sudut ruangan. Mereka berdua berbaring di atas kasur yang empuk, masih terbungkus dalam kehangatan satu sama lain.
Malam itu, dalam keheningan yang hanya diisi dengan desahan napas dan suara hati yang berdegup kencang, mereka menjelajahi tubuh dan jiwa satu sama lain. Setiap sentuhan, setiap ciuman, dan setiap gerakan penuh kasih sayang mengungkapkan perasaan yang tak terucapkan.
Mereka berdua menyatu menjadi satu, mengalami keintiman yang mendalam dan membara. Dalam momen itu, waktu berhenti berjalan dan hanya ada mereka berdua, saling memberikan kebahagiaan dan kepuasan yang tak terbatas. Bulan purnama di luar menjadi saksi mereka berdua.
Saat hampir mencapai puncak, Yeonjun tiba-tiba membalikkan tubuh Yujin dan memeluknya erat dari belakang. Dia menggigit leher Yujin dengan penuh gairah, sambil merasakan cairan cinta mereka yang saling bercampur dalam rahim Yujin.
Namun, kejadian ini membuat Yujin kehilangan kesadaran dan wajahnya menjadi pucat karena kehilangan darah. Yeonjun dengan napas tersengal melepaskan pelukannya dan menidurkan Yujin yang sudah tak bernyawa. Dia merasakan sakit yang tak tertahankan di punggungnya.
Tubuh Yeonjun terasa seperti meregang, seolah-olah ingin keluar dari kulitnya. Matanya berubah menjadi merah menyala, dan taringnya terlihat semakin panjang. Dia menatap Yujin yang tak berdaya, sambil merasakan rasa sakit yang dalam. Dalam keadaan seperti itu, Yeonjun mencium kedua mata Yujin dan mengucapkan kata-kata terakhir.
"Terimakasih, sudah memberikan darahmu," lalu dia berlari menjauh, menghilang dalam kegelapan malam.
______
THE END
______
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FOX ✓
FanfictionSeorang wanita menemukan seekor rubah yang terluka dan dengan penuh hati-hati merawatnya. Tanpa diketahui oleh wanita tersebut, rubah tersebut sebenarnya adalah jelmaan vampire yang sedang menjalani masa hukumannya. Meskipun demikian, wanita itu mer...