"Nah ayo ucap selamat tinggal pada grandpa dan grandma"
"Hiks aku akan merindukan kalian" Kenzi memeluk Baekhyun erat.
"Hiks cucuku tersayang"
"grandpa jangan lupa kirimkan uang" Kenzo memeluk Chanyeol erat.
"Astaga jangan kamu contoh prilaku daddy mu itu boy"
"Heyy aku diam dari tadi" Haechan mendengus kesal.
Setelah cepika cepiki kini Hechan, Sebastian dan si kembar pulang ke Korea.
"Jangan lupa mampir jika ada luang" Baekhyun melambaikan tangan.
"Dada ayah dada mom dadda Hyung" Haechan membalas.
.
.
.
.
..
.
.
Skip sampai Korea.Kini Haechan sedang menemani si kembar bermain di ruang tamu tentu ada Natan juga. Sedangkan Sebastian dan Alex menyiapkam makan malam.
Yap Haechan meminta Alex dan Natan untuk tinggal bersama. Awalnya mereka manolak tapi akhirnya mau juga.
Ruang tamu
Haechan dan Natan sedang bermain dengan si kembar.
"Nee Natan"
"Hmm iya Hyung?? "
"Apa pendapatmu tentang Alex"
"Hmm cerewet, ceroboh banyak tingkah aku benci orang seperti itu"
"Hehh kenapa?"
"Hyung energi yang di miliki Alex itu terlalu kuat dan aku lebih suka ketenangan"
"Berarti paman Nata benci enzi" Kenzi melengkungkan bibirnya ☹️.
"Akhh tidak kalo enzi paman suka"
"Paman jika kau membuat baby ku sedih lagi akan ku ajar kau"
"Heh memangnya kau bisa" Natan menatap Kenzo remeh.
"Hahaha sudah sudah jangan bertengkar"
"SEMUA AYO MAKAN" teriak Sebastian.
"IYAA"
Setelah makaan mereka ke ruang tamu.
"Oh iya honey Alex Natan besok kita akan sekolah"
"Ehh aku juga ikut" Tunjung Sebastian pada diri sendiri.
"Ehem" Haechan mengangguk.
"Tak perlu Hyung semua itu sudah lebih dari cukup"
"Tidak kalian sudah ku anggap seperti keluargaku sendiri jangan sungkan untuk meminta bantuan"
"Hiks trima kasih Hyung" Alex memeluk Haechan.
"Dad enzi juga mau" Kenzi menggoyangkan kaki Haechan pelan.
"Tentu baby Kenzo juga" Haechan mengelus rambut si kembar berganti.
"Ish lepas dady punya aku kamu peluk aja Natan" Sebastian mencoba melepaskan pelukan Alex dari Haechan.
"Mother jahat" Cemberut Alex.
"Biarin Haechan punya aku hmm" Sebastian mengembungkan pipinya.
Haechan terkekeh sambil memeluk pinggang ramping Sebastian.
Malam itu terasa sangat hangat juga banyak canda tawa.
Skip pagi.
Sayang sekali Haechan harus pergi ke kantor otomatis Sebastian juga ikut.
Haechan sedang fokus ke laptop di depannya sesekali Haechan meringis ataupun mengeram rendah.
Asisten Haechan pun bingung apa penjelasannya kurang jelas.
"Anu maaf tuan apa ada yang salah dengan penjelasan saya " Tanyanya Hati-hati.
"Tidak apa ada yang lain" Tanya Haechan.
"3 jam lagi kita akan melaksanakan rapat tuan"
"Ya jika tidak ada yang penting kau bisa pergi sekarang" Haechan meringis.
"Ba baik kalau begitu permisi tuan" Sekertaris Haechan langsung pergi.
"Apa tadi malam masih belum cukup honey" Haechan menunduk dan mengelus rambut Sebastian yang sedang menjilat sperma di area pensinya.
Sebastian menghisap ujung pensi Haechan. Haechan yang ingin keluar langsung menekan kepala Sebastian.
Crot
Crott"Akh" Erang rendah Haechan.
Sebastian masih mengulum pensi Haechan.
"Honey sudah apa mulutmu tidak pegal" Haechan mengelus rambut Sebastian pelan.
Karena melihat Sebastian memejamkan matanya tanpa melepaskan pensinya dengan geram Haechan menjambak rambut Sebastian agar melepaskan pensinya.
Haechan langsung menyeret Sebastian ke kamar pribadi dan mengukungnya.
"Tiga jam kurasa itu cukup" Haechan menatap Sebastian nafsu.
Tanpa basa basi Haechan langsung menyambar mulut Sebastian.
Dan kalian tau lah selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lee Haechan (TAMAT) ✔️
Acción"Akan aku pastikan keluarga ini menerima akibatnya" Haikal