Keluarga

22 2 0
                                    

"Bang...tadi malem papa nelfon gue,dia ngajak ketemuan.Katanya mau ngomongin sesuatu.." ujar Jeongwoo.

"Terus?..lo percaya gitu aja?"

Jeongwoo hanya diam sembari berfikir sejenak.

"Gue pergi ya,pinjem mobil lo" kata Jeongwoo setelah berfikir.

"Yaudah.." Bang Sahi hanya mendapatkan anggukan kepala dari Jeongwoo.

Jeongwoo menempuh waktu 30 menit untuk sampai di rumah sang ayah.Setelah sampai Jeongwoo melihat rumah yang megah dan besar,rumah itu dilengkapi dengan warna emas di sisi-sisinya.Sangat berbeda dengan rumah yang ia tinggali.

"Tok,Tok,Tok" walaupun awalnya ragu,Jeongwoo tetap mengetuk pintu rumah itu.

Saat pintu di buka,terlihat adanya seorang lelaki yang seumuran dengan Jeongwoo.Itu adalah So Junghwan si wakil ketua osis di sekolah Jeongwoo dan anak angkat Park Jihoon.

"Nyari siapa ya?.." tanya lelaki itu.

"Park Jihoon.." jawab Jeongwoo dengan raut wajah datar.

"Oh..bentar gue panggil dulu.." sambung si lelaki.

Tak lama kemudian,seorang lelaki tua yang Jeongwoo cari akhirnya datang di hadapannya.

"Mana abangmu itu.." tanya Park Jihoon.

"Emang itu urusan lo?..cepetan kata lo mau ngomong sesuatu"  

"Sifat kamu emang mirip banget sama Mamamu...gak sopan"

"Bisa gak gausah bawa-bawa Mama!..gajelas lo..jadi ngomong gak nih!?.."

"Yasudah...silahkan masuk"

Jeongwoo masuk ke rumah itu,di dalamnya memiliki aroma yang familiar.Namun Jeongwoo tak memedulikannya dan langsung duduk di sofa yang ada di sana.

"Jadi mau ngomong apa?.." tanya si Jeongwoo.

"Pertama-tama saya mau menjodohkan kamu dengan keponakan saya dari keluarga istri saya.." kata-kata yang membuat Jeongwoo bingung.

"Sebagai imbalan,saya akan memberikan apapun yang kamu mau.." tawar Park Jihoon.

"Oke gue mau...terus imbalannya,gue gak mau dijodohin sama itu orang,yang berarti gue menolak perjodohan ini..." celetuk Jeongwoo.

"Baiklah...yang kedua,apakah kamu mau tau dimana kuburan orang yang melahirkan kamu ke dunia?..." pertanyaan dari Jihoon yang sebenarnya tak bisa Jeongwoo tolak.

"Kenapa?..lo mau nawarin hal itu sebagai imbalan?,gue bisa nyari tau sendiri anjir" cibir Jeongwoo dengan santai.

"Itu bukan untuk imbalan...saya benar-benar menawarkan kamu hal itu.." ucap Park Jihoon.

"Ga butuh,udah ya gue pulang dulu...buang-buang waktu gue disini"

"Oh ya ini,ini hadiah ulang tahunmu yang ke 11 tahun dari mamamu sebelum ia meninggal.."

"Kok papa baik kayak begini...padahal dia yang bunuh mama" batin Jeongwoo.

"Oh yaudah makasih.." hubungan antara Jeongwoo dan papanya lumayan buruk,cuman entah kenapa di pertemuan ini Jeongwoo sedikit melupakan masalah mamanya.Bukan berarti ia tak memedulikan mamanya,cuman mau gimanapun Park Jihoon adalah bagian dalam hidupnya serta ayah Jeongwoo yang seharusnya.

Jeongwoo pulang dengan motornya sambil membawa hadiah yang diberikan Park Jihoon.

•••

Sesampainya di rumah,Jeongwoo langsung membuka hadiah yang ia bawa.Sebelum Jeongwoo membuka hadiah itu,Bang Sahi datang dan duduk di samping Jeongwoo.

Dear Minji || WolfiebearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang