Mari Melangkah Bersama

23 3 0
                                    

Malam ini Jeongwoo terus-terusan berfikir mengenai Minji,karna itu Bang Sahi jadi kebingungan dengan Jeongwoo yang dari tadi diam di sofa ruang tamu.

"Woi!,sana tidur!,besok lo sekolah!..mikirin apa sih ampe diem bae?"

"Apasih bangg!..."gerutu Jeongwoo sambil menepis tubuh Sahi darinya.

"Ya sana tidur!.."perintah Bang Sahi.

"Bang,kayaknya besok gue mau nembak cewe yang gue suka deh.."cetus Jeongwoo secara tiba-tiba saat itu juga.

"HAH!?,emang siapa cewe yang lu suka?.."tanya Sahi.

"Minji"jawab Jeongwoo.

"Serius?,menurut gue sih,lo kalau mau nembak dia,tembak pakai cara yang anti mainstream."

"Palalu.."

"Tapi bener kan?"

"Ya"

Setelah berbincang sebentar,Jeongwoo beranjak pergi ke kamarnya untuk memejamkan matanya serta menyiapkan diri untuk esok harinya.

Setelah bangun dari tidurnya pada pukul setengah enam,Jeongwoo langsung bersiap-siap agar bisa pergi ke toko bunga dan toko boneka sebelum sampai ke sekolah.Walaupun sebenarnya Jeongwoo hampir telat.

Namun untungnya saat Jeongwoo sampai di sekolah gerbang belum di tutup sama Pak Doni si satpam.

"Bejir!..lu ngapain bawa boneka sama bunga segala?,ada tugas?"tanya salah satu teman sekelas Jeongwoo yang sama-sama baru sampai. 

"Shh...entar lo juga tau"

Jeongwoo sempat kebingungan ingin menaruh boneka dan bunganya dimana,karna ia tak mau Bu Guru tau tentang bunga dan boneka itu.Agar tak ketauhan,Jeongwoo bekerja sama dengan seluruh teman sekelasnya untuk merahasiakan itu semua.

Hingga akhirnya istirahat tiba,Jeongwoo mulai mempersiapkan rencananya,ia menyuruh beberapa temannya untuk melaksanakan apa yang ia katakan agar rencana yang ia buat berhasil dengan sempurna.

Setelah memikirkan rencana,beberapa teman Jeongwoo datang ke kelas 11 IPS 2,alias kelas Minji.

"Minji!...itu...itu si Jeongwoo berantem!" cetus salah satu teman Jeongwoo pada Minji yang masih mengunyah makanannya sambil tergesa-gesa.

"Hah!?..perasaan Jeongwoo gak ada masalah sama siapa pun deh!" batin Minji mendengar berita tadi.

Walaupun ragu terhadap berita itu,Minji tetap berlari mengikuti teman-teman Jeongwoo.

Saat Minji sampai di lapangan,terlihat adanya banyak orang yang berkumpul dan terdapat Jeongwoo disana.

Jeongwoo menggenggam tangan Minji dengan lembut.

"Karnamu aku tersenyum dan karnamu aku bahagia.Senyuman manismu dan tingkahmu  membuatku jatuh cinta padamu,Minji....lo mau jadi pacar gue gak?.." jantung Minji berdegup kencang mendengar pernyataan perasaan Jeongwoo.

Setelah itu Jeongwoo memberikan bunga serta boneka yang ia beli.Seluruh siswa di lapangan berteriak sambil bertepuk tangan melihat Minji dan Jeongwoo.

"Gue mau jadi pacar lu.." balasan dari Minji yang membuat semua orang bersorak riang termasuk Haruto yang berada di sana.

Haruto hanya tersenyum sembari bertepuk tangan.Junkyu mendorong tubuh Haruto ke tengah lapangan,karna Junkyu tau kalau mereka bertiga teman dekat.

"Eh anjrit!,Junky-" bentakan Haruto di sela dengan tatapan dari Jeongwoo dan Minji.

"Ih ada yang jomblo nih~..." sindir Minji sambil memeluk Jeongwoo di depan Haruto.

"Kampret lo!.."

"Udah ya kita mau PACARAN dulu,byee~.." ucapan perpisahan dari Jeongwoo yang membuat Haruto geram.

Dear Minji || WolfiebearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang