Nue.

2.3K 164 37
                                    

Gatma, Pria berusia sekitar 40 tahun itu keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi siap untuk berangkat bekerja. Ia melirik sejenak kepada kamar kedua anaknya yang masih tertutup. Ia kemudian turun mencari keberadaan Bibi Jum, Kepala asisten rumah tangganya.

"Bibi" panggilnya membuat perempuan paruh bayah yang tengah memasak itu menoleh.

"Iya Mas Gatma?"

"Saya mau berangkat kerja 10 menit lagi. Suruh Pak Agus siapin mobil. Saya hari ini sama pak Agus aja. Biar pak Jemi di rumah standby buat Ayden kalau mau berangkat kuliah. Sekalian tolong bangunin anak anak"

Bibi Jum mengangguk, ia menyiapkan makanan terlebih dahulu sebagai sarapan Gatma. Gatma memakan makanannya dengan matanya yang masih fokus menatap ipad didepannya menampilkan pergerakan beberapa saham miliknya.

Gatma menyelesaikan makannya dengan cepat, ia bertemu kembali dengan Bibi Jum yang baru saja turun. "Anak anak udah bangun Bi?" Tanyanya.

"Sudah Mas, Mas Ayi langsung mandi, kalau Mas Rui katanya nunggu 10 menit lagi"

Gatma berdecak. "Pastiin mereka gak bolos lagi ya Bi. Terutama Rui"

Bibi mengangguk paham, Gatma itu orangnya baik namun wataknya keras terutama setelah ia berpisah dengan suaminya. "Mas Gatma, apa saya perlu memasak makanan untuk perayaan ulang tahun mas Rui?"

Gatma terdiam, "tanggal berapa sekarang?" Tanyanya

"28 agustus mas"

Gatma menghela, "tanya sama Rui dia maunya apa. Kalau mau pesta ya udah atur aja"

Bibi menggangguk, Gatma kemudian pergi menuju mobil yang sudah disiapkan oleh pak Agus. Selang 15 menit Ayden turun dengan pakaian yang sudah rapi. Ia menyapa riang pada perempuan yang sudah ia anggap sebagai neneknya sendiri itu.

"Bibiiiiiii"

Bibi Jum terkekeh. "Mas mau makan apa? Roti, sereal, pancake atau makanan berat?"

"Sereal aja Bi. Perut aku lagi gak enak"

"Kenapa? Udah minum obat mas? Apa mau ke dokter?" Tanya Bibi Jum khawatir.

"Enggak bi. Biasa, kalau pagi suka mules" saut Ayden terkekeh.

Bibi terkekeh sejenak kemudian menyiapkan sereal untuk Ayden. "Aduh mas Rui mana ya kok belum turun"

"Masih tidur kali bi. Kayaknya tadi malem begadang main game"

Bibi menghela, "aduh bibi takut dimarah Papa kalian. Bibi panggil mas Rui dulu ya"

Ayden mengangguk, membiarkan Bibi Jum pergi. Benar saja sesuai dugaan, ternyata Rui kembali tidur.

"Mas, ayo bangun. Sudah hampir jam 7, nanti mas Rui telat"

"Biarin Bi"

"Jangan gitu Mas. Nanti Papa mas marah lagi loh"

"Udah biasa, biarin" sautnya masih memejamkan mata. Mengibaskan tangannya menyuruh Bibi Jum keluar.

Bibi Jum menghela, "mas, 5 menit lagi ya mas?" Ujarnya diangguki Rui. Bibi Jum memilih kembali keluar daripada Ruiga mengamuk. Dibandingkan dengan kakaknya, Ruiga itu lebih keras seperti Papanya.

Gatma pulang sekitar pukul 10 malam, ia melihat keadaan Rumahnya sangat sepi hanya ada asisten rumah tangganya yang tengah mengobrol di dapur.

"Anak anak belum pulang?" Tanyanya membuat kaget kelima asisten rumah tangga itu.

"Belum Mas"
"Belum pak"
Ucap mereka berbarengan sembari menunduk. Gatma berdecak kesal, akhir akhir ini anak anaknya itu sangat sulit diatur.

"Mas, tadi saya tanya mas Rui katanya dia mau merayakan ulang tahunnya di Bar"

REVIENS VERS MOI - GUANRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang