Revin terbangun dengan tangan Gatma yang melingkar kuat di pinggangnya. Ia menyunggingkan senyumnya sejenak kemudian berbalik menatap suaminya itu. "Mas, bangun. Udah pagi" ucapnya mencoba membangunkan Gatma.
Gatma hanya berdehem pelan dan masih enggan membuka matanya namun semakin mengeratkan pelukannya. "Mas, ayo bangun ih. Aku mau mandi dulu terus bangunin anak anak habis itu masak"
"Gak usah masak, ada bibi" saut Gatma.
"Ih gak mau! Aku maunya aku yang masakin anak anak. Ayo ah! Cepetan bangun mas, ini lepasin dulu tangan kamu"
Gatma terkekeh dan melepaskan rengkuhannya. Revin pun kemudian turun dan memakai kembali piyamanya sebelum berjalan meninggalkan Gatma yang ternyata mengikutinya ke kamar mandi.
Saat mereka berdua turun, keduanya sedikit kaget ternyata ketiga anak mereka sudah siap menunggu mereka di meja makan.
"Papa lama banget deh sama Papi? Ini Kita udah nungguin kalian lama loh" ucap Rui kepada keduanya.
"Maaf, Abang. Tadi Papi yang bangun kesiangan" bohong Revin sedikit canggung.
"Tumben banget Abang udah bangun?" Tanya Gatma kemudian duduk di kursinya.
"Iya, soalnya udah kebiasaan bangun pagi semenjak ada Papi" jawabnya membuat Revin terkekeh dan mengusap pelan kepala anak tengahnya itu.
Ayden kemudian memincingkan matanya menatap sesuatu di area leher Revin ia kemudian pun paham dan sedikit terkekeh. "Papa Papi rencana mau nambah anak ya?" Tanya Ayden tiba tiba membuat Revin seketika tersedak air minum yang baru saja ia telan.
"APA?!!! ENGGAK YA!!" Saut Riyo tak terima. "Kakak jangan aneh aneh deh! Aku gak mau pokoknya punya adek!"
Ayden terbahak puas menggoda Riyo. "Udah udah ayo makan" potong Revin. Lima belas menit waktu yang mereka butuhkan untuk makan bersama, niat awalnya Revin yang akan memasak untuk sarapan dan bekal ketiga anak-anaknya, namun kejahilan Gatma tadi pagi membuatnya terlambat untuk memasak.
"Papi nanti siang sibuk gak?" Tanya Ayden.
"Kenapa kak? Ya kayak biasa sih, kalau udah selesai baking ya udah gak sibuk kan ada kak Arning yang bantuin Papi"
"Kakak mau ajakin Papi belanja"
"Boleh sayang. Emang kamu gak kuliah?"
"Hari ini cuma sampai jam 12 aja sih. Sisanya free"
"Boleh, nanti langsung ke toko aja ya kak?"
Ayden mengangguk. "Ih! Riyo juga mau.." rengek Riyo.
"Lo kan sekolah cil"
Riyo kembali berdecak kesal. "Adek nanti aja ya? Pulang sekolah Papa jemput. Jalan jalan sama Papa aja gimana?" saut Gatma sembari mengusap kepala Riyo.
"Kalau Kakak sama Papi, Riyo sama Papa, terus Rui sama siapa?"
"Sama Pak Jemi" saut Ayden membuat Rui kesal.
"Rui sama Papa Papi. Kamu katanya besok mau ada tanding basket ya? Papi temenin boleh?" Tanya Revin yang seketika membuat senyum di wajah Rui mengembang.
"Boleh dong Pi. Nanti aku mau pamerin Papi ke temen temen aku! Aku mau pamerin kalau sekarang aku punya orang tua lengkap!"
Revin dan Gatma sontak terkekeh. "Jam berapa bang? Riyo mau ikut juga dong"
"Sore sih, jam 4"
"Mauuuu!"
"Gue juga ikut"
"Ya elah, jadi kumpul keluarga ini mah. Piknik aja sekalian apa ya kita di lapangan?" Ucap Rui membuat keempatnya sontak tertawa bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVIENS VERS MOI - GUANREN
FanfictionReviens vers moi, itu yang selalu Gatma harapkan jauh dari lubuk hatinya. Membesarkan kedua buah hatinya sendirian selama kurang lebih 15 tahun membuatnya sangat merindukan sosok yang ia cintai namun juga menyakitinya. >> BoyXBoy