[N 831 637]
Halfi: si naufal babaturan aing, sia gak usah khawatir sama si teh naya, mun bisa mah sia gak usah ikut campur apa-apa.
Pesan yang diberikan Halfi setelah seminggu mereka tak sengaja bertemu hari itu selalu menghantui Nazmi, laki-laki itu menatap room chatnya bersama Halfi dan membaca pesan itu berulang-ulang kali tanpa ada niat membalasnya.
Nazmi tahu, Halfi pasti sengaja mempertemukan Naya dan Naufal agar gadis itu cepat pulih dari rasa sakitnya yang pernah Nazmi buat. Apalagi yang ia perbuat cukup fatal, Nazmi paham jika Halfi sebegitunya tak ingin Nazmi muncul lagi di hadapan Naya.
"Kamu tahu sendiri, Mi, gimana cowok-cowok yang pernah deket sama aku ke aku gimana, juga efek mereka buat aku kayak apa sekarang. Aku pikir kamu beda, ternyata kamu sama aja."
"Sebegitu rendahnya kah perempuan di mata kamu, Mi? Sandra apa kabar kalau tahu kamu pacaran sama dia karena ada sebabnya? Dapetin apa yang gak pernah kamu dapetin dari aku?"
"Emang, ya, bagi cowok-cowok sentuhan fisik tuh poin penting buat mempertahankan hubungan. Murahan tahu nggak!"
Hembusan nafas berat keluar dari mulut Nazmi, mengingat sekecewa apa Naya dahulu membuatnya selalu dibayang-bayangi ketakutan bila sudah dekat dengan perempuan. Nazmi takut untuk melakukan kesalahan yang sama.
Semua berawal dari kakak laki-lakinya, Nazmi dinasehati yang tidak baik hingga membuat sisi lain dari hatinya membenarkan apa yang kakaknya ajarkan. Hingga ketika Nazmi tak mendapatkannya dari Naya, Nazmi marah dan melampiaskan pada perempuan lain. Padahal niatnya tidak ingin merusak Naya, namun ternyata jauh lebih fatal ketika Nazmi menjaga Naya dengan diam-diam mempermainkan banyak perempuan dibelakang gadis itu.
Jika dilihat dari Naufal, laki-laki yang sedang dekat Naya sekarang, mungkin Nazmi tak ada bedanya. Karena itulah, Nazmi tak ingin Naya mengalami hal buruk itu untuk kedua kalinya.
Layar hape Nazmi mati begitu saja membuat sang pemilik lantas tersadar dari lamunannya, lalu ketika akan beranjak, tiba-tiba ada telepon datang. Decakan keluar dari bibirnya, nama Farah dalam layar membuat laki-laki itu kesal bukan main.
"Apa?" ucap Nazmi malas ketika mengangkat telepon tersebut.
"Hehehe, Mi, sibuk nggak?"
"Mayan," jawab singkat Nazmi.
"Yah... Padahal tadinya teh aku mau ngajakin kamu makan bareng, mau aku traktir soalnya. Kan kemarin kamu udah bantuin aku."
"Nggak usah, urang ikhlas da."
"Emm... Jangan gitu lah, Mi-
"Dah, ya? Mau jalan ini," Nazmi lalu menutup sambungan telepon secara sepihak tanpa menunggu jawaban dari Farah. Laki-laki itu beranjak dari duduknya sambil mengumpat kecil, kesal sendiri setiap ada perempuan yang seperti Farah padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
N 831 637
FanficKetika seorang Naufal yang dilabeli penakluk wanita bertemu dengan Naya si senior polos. Mau pakai cara selow tapi takut ditikung orang, mau gaspol tapi yang di modusin minim kepekaan, mau emosi tapi Naya senior. Ugh, Naufal gemas! Kalau bisa sih Na...