•01. Bertemu

267 117 10
                                    

H A P P Y
R E A D I N G

"Hati ku berdebar-debar ketika melihat dirimu."

°✧˖🎀 ✧˖°

Seorang gadis berseragam putih abu-abu yang sedang berlari kencang tiba-tiba terjatuh.

Bugh

"Aww sakit" Gadis itu meringis kesakitan, karna tangan nya yang terluka terkena batu kecil.

"Eh gerbang nya mau ke tutup" Ia pun segera berdiri dan buru-buru memasuki gerbang sekolah agar tidak telat upacara.

"Aqilaa lo jalan?" tanya rachel memanggil teman nya yang baru datang itu.

"Nanti gue ceritain" jawab aqila, dirinya masih mengatur nafas dan mengambil minum yang berada di dalam tas nya.

"Motor lo kemana?" Tanya rania.

Setelah selesai minum ia bercerita kepada kedua teman nya bahwa motor ia dipakai sang bunda pergi ke pasar dari subuh tadi sampai saat ini belum pulang juga dan dirinya terpaksa untuk jalan karna lumayan dekat pula sekolah dengan rumah nya.

"Udah bel baris ayok" Ucap raniya, dan mereka bertiga pun pergi ke lapangan untuk melaksanakan upacara.

°✧˖🎀 ✧˖°

Gadis yang dikenal dengan nama Rana Aqila Humaira itu menatap pintu UKS yang tiba-tiba terbuka dengan langkah kaki seseorang yang terus maju menuju ke arah nya.

"Nih dimakan" Seorang laki-laki menyodorkan sebuah roti kesukaan nya kepada aqila.

"Makasih kak" Aqila pun mengambil roti tersebut dan memakan nya.

"Lain kali sarapan dulu jangan langsung berangkat" Ucap laki-laki tersebut.

"Iya kak maaf, aku buru-buru takut telat" Ucap nya dengan mulut penuh roti.

Clek

"Aqilaaa" Teriak kedua teman nya, yang tak lain adalah rachel dan rania.

"Ya ampun lo gapapa qil?" Tanya rania dengan suara cempreng nya, rania masih tak menyadari bahwa ada seorang laki-laki disamping nya.

"Lo kalo ngomong gak usah berisik-berisik bisa gak si?Lo gak liat disamping lo ada siapa?" Ucap rachel.

Rania membalikan badan nya ke arah samping dan melihat dari atas kepala sampai ujung kaki.

"Kak athar ngapain disini?" Tanya nya dengan wajah polos.

"Saya kebetulan tadi yang menjaga pada saat upacara" jawab athar.

Yaps lelaki yang tadi memberikan aqila roti adalah athar, seorang ketua basket dan ketua osis disekolah ini.

Kedua temen nya hanya menangguk saja.

"Saya pamit" ucap athar, ia menaruh sebuah air mineral di nakas samping aqila dan kemudian pergi meninggalkan UKS.

"Itu seriusan kak athar?" ucap rachel kepada kedua teman nya.

"Beda banget biasanya dia itu dingin, cool, sekarang sifat yang asli nya kemana?" lanjut nya.

"Wajar dong aqila kan cantik" ucap rania sembari memberi senyuman manis nya.

"Apasii lo berdua, dia itu nolongin gue."

"Tuh kan gue lupa gak ngucapin makasih sama kak athar lo berdua si dateng-dateng malah rusuh."

"Kita lagi aja yang disalahin" ucap rania dengan wajah kesal.

"Udah lah gue mau keluar mau nyari kak athar mau ngucapin makasih, byee" ucap aqila, kemudian pergi meninggalkan mereka berdua di UKS.

Cinta Yang AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang