•06. Cemburu

137 82 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


H A P P Y
R E A D I N G

"Cemburu itu memang menyakitkan tapi yang paling menyakitkan adalah ketika kita cemburu pada orang yang tidak kita bisa miliki."

°✧˖🎀 ✧˖°

Senja sudah mulai menampakan diri artinya waktu sudah menjelang magrib. Setelah selesai pulang sekolah Aqila meminta Athar untuk menghantarkan pulang ke pondok saja.

Saat Aqila turun dari motor Athar, ada seseorang yang melihat mereka berdua membuat seseorang itu merasakan cemburu.

"Makasih kak udah nganterin aku pulang" ucap Aqila ketika turun dari motor.

"Iya sama-sama, jangan lupa bersih-bersih ya."

"Iyaa kak, hati-hati ya."

Athar kembali menghidupkan motor nya dan pergi pulang kerumah, Aqila pun memasuki pondok pesantren milik kakeknya itu.

Seseorang yang tengah mengintip mereka berdua ternyata adalah Alzam, saat Aqila ingin memasuki gerbang Alzam pergi menemui Zaid.

"Zaid cowok yang tadi sama aqila siapa ya?" tanya Alzam ketika Zaid sedang memberikan ayam makan.

"Mana?saya gak liat."

"Antum sih ngasih ayam makan aja udah tau ayamnya udah kenyang."

"Dih suka-suka saya dong." ucap Zaid dengan wajah kesel baby face nya.

"Sok atu kamu tanyain aja coba sana neng aqilanya" saran Zaid

"Saya malu."

"Astagfirullah alzam gimana sih, giliran nanya sama saya aja kamu gak malu" suara Zaid mulai membesar dan kesal.

"Ngomongnya gak usah kenceng-kenceng ntar kedengeran sama aqila nya gimana?"

"Biarin saja."

Ustadzah Hana yang tadi pagi menanyakan soal kajian kini menghampiri Alzam dan Zaid kembali.

"Assalamualaikum" salam ustadzah Hana.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawabnya dengan sopan kecuali Zaid, ia menjawab dengan wajah malasnya.

"Ustadz bagaimana dengan jawabannya saya tadi pagi?"

"Afwan ustdzah, saya belum meminta izin mungkin nanti malam atau besok baru saya beritahu lagi" ucap Alzam.

Aqila melihat dari kejauhan Alzam sedang mengobrol dengan salah satu ustadzah yang sedang mengabdi namun Aqila tak tahu namanya.

"Ngobrolin apaya kayaknya asik banget sampe alzam ketawa begitu" wajah Aqila mulai cemberut.

Cinta Yang AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang