•07. Kecelakaan?

102 61 3
                                    

H A P P YR E A D I N G

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

H A P P Y
R E A D I N G

"Kejebak hujan bisa neduh, kalo kejebak sekedar mengagumi bisa apa?"

°✧˖🎀 ✧˖°

Langit yang awalnya cerah dan terang kini berubah menjadi rintikan hujan deras. Orang-orang yang sedang beraktivitas pun berhenti dan meneduh. Sama halnya seperti Aqila dan Athar.

Aqila dan Athar berhenti ditoko yang kosong untuk meneduh selama hujannya berhenti. Hujan siang ini cukup deras dan membuat Aqila kedinginan.

Athar melihat Aqila yang kedinginan segera memberikan jaket yang ia kenakan kepada Aqila "Pake ini."

Aqila menerimanya dan mengucapkan "Makasih."

"Kenapa tiba-tiba hujan sih?!" ucap Aqila dengan wajah kesal.

"Gapapa aqila kita kan bisa neduh ntar juga palingan hujannya berhenti."

"Kak aku mau ke situ" tunjuk Aqila melihat adanya tukang es krim di arah sebrang sedang meneduh juga.

"Mau es krim? tunggu disini aja ya, biar kakak yang kesana"

Athar pun lari ke arah sebrang untuk membeli es krim yang Aqila mau dengan payung yang melindunginya.

Athar pun memberikan uangnya kepada sang penjual es krim lalu dirinya kembali menghampiri Aqila. Namun pada saat dia lari ada sebuah mobil yang menabraknya hingga Athar tak sadarkan diri ditangah jalan.

Aqila yang melihat kecelakaan tersebut langsung berlari menghampiri Athar dengan meminta bantuan warga agar segera membawanya ke rumah sakit terdekat.

Sesampainya dirumah sakit Aqila panik setangah mati, dirinya ketakutan ditambah hujan yang semakin dras. Aqila sudah menelpon orang tua Athar agar segera menghampiri mereka dirumah sakit.

"Maaf mbak, tunggu diluar yaa" ucap seorang dokter yang menahan Aqila untuk masuk ke dalam ruangan.

"Astagfirullah kak, aku jadi merasa bersalah" Aqila menatap ruangan IGD Athar dengan tatapan penuh rasa bersalah.

"Ya allah."

Tak lama orang tua Athar datang dan bertanya kepada Aqila "Nak apa yang terjadi?" tanya Sumi ibunda Athar.

Dokter pun datang dan memberikan kabar yang membuat kedua orang tua Athar menangis dan Aqila pun semakin merasa bersalah.

"Dok bagaimana dengan keadaan anak saya?" ucap Sumi.

"Bu maaf anak ibu harus segera melakukan operasi" ucap dokter tersebut.

"Astagfirullah athar."

"Lakukan sebaik mungkin dok" sela Robi cepat.

Robi ayahnya Athar yang sedang menenangkan istrinya dan akhirnya Sumi pun berhenti menangis. "Nak, kamu pulang aja ya biar tante sama suami tante yang nemenin athar disini."

Cinta Yang AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang