•12. Kau tidak merindukanku Tuan??

44 18 0
                                    

H A P P Y
R E A D I N G

"Dibalik malam yang sunyi ada sebuah rindu yang semakin bertambah."
-Rana Aqila Humaira

°✧˖🎀 ✧˖°

Saat sedang asik mendengarkan kiyai yang sedang menjelaskan apa isi kitab tersebut, tiba-tiba mata Rachel pun tertuju pada pemuda yang sedang menyoret kitabnya.

"Aqila lo kenal dia ga?" tanyanya.

"Hah?"

"Dih budek lo, noh yang itu lo kenal ga" seru nya sambil menunjuk ke arah pemuda tersebut.

"Bisa diem ga?malu tau diliatin santri putri noh."

"Aelah ini kan pondok kakek lo yaudah sih gapapa."

"Mata mu gapapa."

"Akhirnya bisa cuci mata, mana disini orang nya pada ganteng-ganteng lagi, apa coba disekolah gue? pada kayak opet semua" ucap Rachel dalam hati.

"Ayok hel pulang, udahan ngajinya" ajak Aqila sambil menarik tangan Rachel untuk segara berdiri.

"Hah?udahan?

"Iya Rachel udahan, ayok berdiri."

"Ohya hel, coba jelasin tadi ngaji pembahasan apa?" tanya Aqila sambil berjalan menuju ndalem.

"Eum apaya" ucapnya sambil mikir.

"Ga ngedengerin?"

"Denger kok tapi-"

"Tapi apa?"

"Aku fokus sama santri putra yang tadi" jawabnya sambil cecengesan.

"Astagfirullah Rachel."

"Kamu kenal dia ga sih?!"

"Kenal" jawab Aqila dengan singkat.

"Terus kenapa pas tadi aku tanya kamu malah diem aja?"

"Kalo lagi ngaji itu fokus dengerin apa yang disampaikan jangan ngelirik orang disekitar" jelas Aqila.

"Hehehe, maaf."

"Dia itu Zaid, sahabat dekatnya Alzam."

"Alzam siapa?"

"Cowok yang waktu itu pernah nganter aku ke sekolah."

"Ohh dia namanya Alzam."

"E-eh tapi kok tadi aku ga liat Alzam ya?"sambungnya.

"Katanya sih dia lagi balik ke rumahnya."

"Dia gatau apa?besok kan kamu ulang tahun?"

"Shitt kamu bisa diem ga?!"

"Ciee yang besok tambah umur" ledek Rachel.

"Rachel udah dong diem, kamu aku tinggalin nih" benar saja Aqila mempercepat jalannya dan meninggalkan Rachel.

°✧˖🎀 ✧˖°

Malam sudah semakin larut, jam juga sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat, hampir jam sebelas, namun Aqila masih merenung di gazebo belakang ndalem.

"Zam kamu beneran gk bisa dateng buat ngucapin selamat dihari ulang tahunku?"

"Teh, lagi ngapain?kok ngelamun sih?" suara yang terdengar lembut mendekati arah Aqila, dia sangat mengenal suara itu.

"E-eh abah?" Aqila membalikkan badannya, dan menghadap ke arah kakeknya. Ya itu benar, suara itu adalah suara kakeknya Aqila.

"Abah belum tidur?" tanya Aqila.

Cinta Yang AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang