curahan hati

851 72 2
                                    

dirinya sudah mulai tenang , nafasnya juga lancar kembali tak seperti tadi yang sesak karena tangisannya dan ia pun pergi menemui anaknya yang di titipkannya di rumah hazel .

Aryan membawa mobilnya di kecepatan yang normal , tak kencang dan juga tak lambat . untuk urusan fahira akan ia selesaikan nanti di mansionnya .

beberapa menit kemudian dirinya telah sampai di tujuan , aryan keluar dan masuk kerumahnya.disana ia melihat hazel dan bibi sam bercerita sedangkan putrinya bermain dengan boneka mini yang terletak di atas perut mungilnya .

merasa ada yang berdiri di ambang pintu hazel pun menoleh dan sedikit kaget melihat penampilan aryan yang berantakan , bibi sam yang ikut menoleh juga spontan bangkit dari duduknya " aryan kamu kenapa ? "

" tidak apa apa bibi "

" ZEAAAAA " mereka terkejut mendengar teriakan dua gadis yang baru sampai di rumah , hana dan dina adalah pemilik suara tersebut .

Mereka masuk dan sedikit menyenggol aryan sebab tak sabar ingin bertemu dengan zea , tadinya hazel menghubungi hana mengatakan padanya bahwa zea ada di rumah . hana yang mendengarnya melompat riang karena sangat bahagia lalu hana menghubungi dina memberi kabar gembira padanya . dina langsung pergi ke toko untuk menjemput hana dan mereka pulang bersama sama .

" O my God zeaa ya ampun akhirnya kita bertemu lagi aaaa "

Dina berteriak gemas lalu mencium pipi gembul zea , hana tak mau kalah dari dina dan hana juga menyerang pipi serta leher dan perut mungilnya .

" aku kangen sama zea loh Hana "

" aku juga kangen sama zea "

" aku aunty nya "

" aku juga aunty nya , mau apa kau ? "

" dihh awas lah aku mau cium cium tuan putri zea zanna khalisha "

Tanpa sadar sudut bibirnya terangkat ia tersenyum juga terharu sesayang itu mereka pada anaknya " nama yang indah " pujinya dengan nada yang lirih .

" jangan sampe nangis yaa kalau nangis jangan ngadu sama kakak "

" gak akan kita buat dia nangis " sahut dina lalu kembali mengajak zea bicara sekaligus mengobati rasa rindunya .

dan hazel kembali menoleh pada aryan , karena tinggi badan mereka yang tak sama hazel sedikit mendongak saat bicara dengan aryan yang lebih tinggi darinya " kamu kenapa ? kamu baik baik saja ? "

Aryan mengangguk tapi hazel sangat paham bahwa aryan sedang tak baik baik saja " basuhlah dulu wajahmu " aryan mengangguk lalu masuk kedalam rumah hazel menuju kamar mandinya .

" bibi , maf jika hazel lancang tapi bolehkah hazel bicara dengan aryan ? "

" boleh nak silahkan " hazel mengikuti Aryan kebelakang tapi sebelum itu ia mengambil handuk kecil yang tersimpan dalam lemari untuk aryan mengeringkan wajahnya .

dalam kamar mandi tersebut air matanya kembali menetes sekuat apapun dirinya untuk baik baik saja tetap saja ia kalah " hiks " isakan kecil pun lolos dari belah bibirnya .

ia membasuh wajah agar tangisannya berhenti dan beberapa menit kemudian ia keluar setelah perasaannya benar benar tenang .

Semoga saja . .

Aryan terkejut melihat hazel duduk di kursi sembari menyodorkan handuk kecil padanya " keringkan wajahmu pakai ini "

Ia mengangguk dan menerimanya " terimakasih "

" sama sama " lalu aryan mengeringkan wajahnya , hazel menatapnya ia sangat penasaran apa yang sebenarnya terjadi .

" sini handuknya jika sudah selesai " aryan memberikannya pada hazel dan hazel keluar untuk menjemurnya .

𝐈𝐁𝐔 𝐏𝐄𝐍𝐆𝐆𝐀𝐍𝐓𝐈 𝐙𝐄𝐀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang