delapan belas

919 70 16
                                    

Keesokan paginya sinar mentari pagi menembus jendela kamar yang dibuka oleh hana , hana tadinya masuk memeriksa sang kakak yang masih sakit tapi panas badannya sudah mulai turun , hana lega setelah mengetahuinya . Lalu menyapa si gadis kecil yang sudah terbangun dari mimpi indahnya . hari ini hana akan pergi ke kampus seperti biasanya , ia melirik hazel yang mulai membuka mata " selamat pagi kak "

" hmm pagi " balasnya dengan suara khas bangun tidurnya .

Hana perlahan duduk mencari keberadaan aryan" Han , dimana aryan ? "

" Ada kak di luar , kenapa ? "

" tadi malam dia tidur dimana ? "

" disini sama kalian , tadi malam kak Aryan pulang sebentar ambil pakaian sama kak rachel terus balik lagi tapi kak rachelnya enggak . tadi malam hujan kak jadi hana suruh saja kak aryan tidur satu kasur sama kalian "

" loh emang dia gak ambil selimut dari lemari ? "

" ambil tapi hana kasihan kak jadi hana suruh tidur satu kasur sama kakak hehe jangan marah ya wahai kakakku sayang "

" hmm iya iya "

Hana tersenyum padanya ia mencium pipi hazel lalu berlari keluar kamar " Hana sayang kakak " teriaknya di dalam rumah mereka .

Aryan yang tengah berkutat dengan ponselnya kaget dengan teriakannya , pun hana juga kaget sebab ia lupa bahwa ada aryan di rumah mereka " hehe kak "

" kamu kenapa ? "

" tidak apa apa cuma menyapa kak hazel saja kok"

" isha sudah bangun ? " hana mengangguk dan aryan langsung masuk kedalam kamar menemui hazel yang duduk termenung menatap jendela kamarnya .

" isha " panggilnya sangat lembut , hazel menoleh ia tersenyum pada aryan " kamu gak kerja ? "

" Enggak , jika saya kerja tidak ada yang menemani kalian di rumah . "

" tapi aku sudah sembuh aryan dan aku juga akan pergi ke toko "

Aryan menggeleng tanda tak setuju , ia tak mengizinkan hazel pergi kemanapun " tidak , kamu belum sembuh " Aryan bawa telapak tangannya menyentuh dahi ishara " kening kamu masih hangat "

" kepala kamu masih sakit gak ? "

Hazel menggeleng pelan " jangan bohong isha " hazel terdiam , ia menatap mata aryan " kalau masih sakit katakan sakit jangan berbohong kamu butuh istirahat banyak sha "

ia menghela nafasnya dan mengangguk menurut apa kata aryan lagian ini juga demi kebaikannya" kepalaku masih sakit tapi tak separah malam tadi , setidaknya aku mampu lah untuk bangkit "

" syukurlah saya ikut senang mendengarnya , cepat sembuh ya mami isha "

" mami ? kok mami ? mommy hei "

" saya lebih suka zea memanggil kamu mami .. mami isha "

" apa bedanya mommy dan mami ? "

" tidak ada sih tapi saya suka dengan penyebutan mami "

" hmm iya iya terserah kamu saja " aryan terkekeh kecil pun begitu juga hazel .

Hana masuk kedalam kamar sekaligus memakai ranselnya , ia masuk untuk pamitan pada hazel , zea sekaligus dengan aryan . " kak , hana pergi dulu . pulang kuliah hana langsung ke toko , tadi kak putri telpon katanya hari ini dia akan belanja . zea sayangnya aunty , aunty pergi dulu ya , jagain mommy ya ze doain aunty cepat lulus ya biar zea bisa ikut wisuda hehe "

" kak aryan hana pergi dulu . titip kak hazel sama zea ya "

Aryan tersenyum juga mengangguk " kamu pergi naik apa ? di jemput kah ? "

𝐈𝐁𝐔 𝐏𝐄𝐍𝐆𝐆𝐀𝐍𝐓𝐈 𝐙𝐄𝐀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang