dua puluh satu

750 79 13
                                    

𝗞𝗲𝗿𝗶𝗯𝘂𝘁𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗯𝗲𝗿𝗮𝗽𝗮 𝗷𝗮𝗺 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗹𝗮𝗹𝘂 𝗯𝗲𝗿𝗵𝗮𝘀𝗶𝗹 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗵𝗮𝗻𝘁𝘂𝗶 𝗽𝗶𝗸𝗶𝗿𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮 , 𝗶𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗮𝘁𝗮𝗽 𝗳𝗼𝘁𝗼 𝘇𝗲𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗵𝗮𝘇𝗲𝗹 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗿𝗻𝗮𝗵 𝗶𝗮 𝗮𝗺𝗯𝗶𝗹 𝘀𝗲𝘄𝗮𝗸𝘁𝘂 𝗸𝗲𝗮𝗱𝗮𝗮𝗻 𝗺𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗯𝗮𝗶𝗸 𝗯𝗮𝗶𝗸 𝘀𝗮𝗷𝗮 . perkataan rachel terus terngiang-ngiang di kepalanya . helaan nafasnya begitu gusar , langkahnya sangat berat untuk kembali ke tanah air menemui putrinya .

" saya minta maaf isha saya minta maaf zea "

" saya takut pulang disana rasanya sangat menyakitkan "

" zea saya minta maaf saya tidak pantas menjadi orang tua kamu . isha saya minta maaf , maaf pasti kamu terluka karena saya "

airmatanya menetes memandangi foto mereka berdua , jauh dalam hatinya ia sangat merindukan mereka tapi kenangan di negara itu membuatnya sakit dan membenci dirinya .

" tunggu saya sembuh , saya akan pulang menemui kalian "

*

*

malam harinya rachel menemani hazel di rumah sakit , tadinya mereka baru selesai berkomunikasi lewat video call dengan hana . mengetahui jika zea demam hana menjadi gelisah dan menangis , ia minta di pulangkan karena ingin melihat zea tapi hazel melarangnya . hazel mengatakan bahwa zea sudah jauh lebih baik dan suhu tubuhnya juga sudah normal mendengar itu hana dan dina langsung bernafas lega , semoga zea benar benar sembuh karena sejujurnya hazel masih takut kalau tiba-tiba zea kembali kejang lagi .

saat ini hazel dan rachel duduk di sofa menemani zea yang sudah tertidur nyenyak mereka terlalu asyik bicara sampai tak sadar bahwa sekarang sudah pukul sembilan malam . hazel mulai menguap begitu juga dengan rachel maka mereka pun segera mencari posisi , hazel naik ke atas ranjang dan tidur di samping zea sedangkan rachel tidur di sofa dengan selimut yang menutupi tubuhnya .

di tengah malam tepatnya pukul dua dini hari hazel terbangun karena mendengar zea yang menangis , hazel menoleh sekilas pada rachel yang sepertinya tak sadar bahwa zea tengah menangis . ia usap punggung zea lalu membuka beberapa kancing bajunya dan zea langsung meraup putingnya , tangisannya mereda juga matanya mulai memejam saat hazel menepuk bokong mungilnya dengan lembut dan pelan .

" Cepat sembuh ya dek biar kita bisa pulang "

di lihat sang anak kembali terlelap hazel pun hendak memejamkan mata namun tiba-tiba ponselnya bergetar , karena matanya sudah sangat berat ia tak jelas melihat nama orang yang menghubunginya jadi ia asal mengangkatnya saja ..

" halo , siapa "

" isha ini saya aryan "

Rasa kantuknya langsung hilang dan matanya menjadi segar.

" Isha .. zea ? "

" anak kamu sakit , sudah tiga hari kami di rumah sakit , dia kejang kejang karena suhu tubuhnya tinggi . kamu dimana ? kenapa kabarmu menghilang , aku setiap hari menghubungi kamu kenapa kamu tidak menjawab ku "

" ishara saya minta maaf "

" aku tak butuh maaf mu aryan , aku ingin kau pulang dan lihat anakmu "

" saya tak mau pulang disana sangat menyakitkan"

" lalu apa kau pikir anakmu tidak merasa sakit disini ? bahkan ayahnya sendiri pun mengabaikannya , jangan pikirkan dirimu sendiri pikirkan juga anakmu "

𝐈𝐁𝐔 𝐏𝐄𝐍𝐆𝐆𝐀𝐍𝐓𝐈 𝐙𝐄𝐀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang