beberapa menit kemudian setelah bercerita . .
" bajingan , aku baru tau kalau fahira sejahat itu . kalau dia memang tak pernah mencintaimu lalu untuk apa menerima pernikahan beberapa tahun yang lalu "
" dia hanya ingin harta saya rio "
" aku gak sangka fahira begitu tapi aku juga bersyukur sofia bertemu dengan orang yang benar-benar menyayangi dia "
" jangan panggil sofia panggil putri saya zea "
" iya iya pak bos hehe tapi boleh aku pergi sekarang ? aku harus ke rumah sakit kembali tapi kau hubungi saja aku jika dia mengeluh sakit "
" iya , terimakasih . sudah saya transfer "
" senang berbisnis dengan anda tuan hahaha sudahlah aku pergi dulu "
Rio mengambil tas yang berada dalam kamar hazel sejenak ia mencium zea lalu pamitan pada seorang gadis yang memangku zea " kamu yang menghubungi ku tadi ? "
" iya " cicit hana pelan juga malu padanya ,
" nama saya rio , dan kamu ? "
" h-hana "
" oh dia siapa namanya ? " tunjuk rio dengan dagunya pada orang yang saat ini berbaring di atas tempat tidur .
" hazel dia kakak hana "
" oh begitu , iyalah , saya pergi dulu . hubungi nanti jika hazel mengeluh sakit ya "
" iya pak dokter , terimakasih yaa "
" sama sama Hana "
Rio berbalik tersenyum lebar pada aryan yang saat ini berdiri bersandar di pintu kamar dengan posisi tangan yang menyilang di dada menatap datar pada Rio yang melangkah ke arahnya " yaelah pak bos senyum dikit napa , bisa bisanya zea punya bapak hemat senyum cihh "
" Rio .. "
" hahaha rawwwrrr "
" Rio " rahangnya menegas juga menatap tajam pada rio yang membuatnya geram .
" kabur ah takut ada yang ngamuk "
Rio tertawa terbahak-bahak meledek aryan lalu menutup pintu rumah tersebut dan kembali ke rumah sakit tempat dirinya bertugas .
ia menggeleng sudah terbiasa pada rio yang suka meledeknya lalu menoleh pada hazel yang masih memejamkan mata juga menoleh pada hana yang bermain dengan zea " mandi dulu yuk anak gadis " sahut hana pada si cantik .
Hana segera bangkit dari duduknya dan aryan langsung bertanya " kamu mau kemana ? "
" Hana mau masak air buat mandian si adek , kenapa kak ? "
" kamu duduk saja biar saya yang masak airnya "
" emangnya kakak tau takaran air hangat untuk mandian nya ? "
Dengan polosnya Aryan menggeleng " gak tau han "
" yaudah kakak aja yang disini jagain zea biar hana yang ke dapur "
aryan mengangguk sepertinya itu lebih baik " baiklah kamu saja yang ke dapur "
Aryan duduk di lantai setelah hana keluar menuju dapur , ia juga sesekali menengok ishara dan langsung dirinya bangkit saat ishara mulai membuka matanya " isha.."
hazel memegang kepalanya yang sakit " sakit sekali kepalaku " keluhnya ,
ia menoleh ke arah kanan ada zea yang berada di kasur mini nya ia tersenyum pada nya " hana mana ? " tanyanya begitu pelan mencari keberadaan adiknya.
" dia di dapur lagi masak air buat mandian zea , kenapa ? kamu butuh sesuatu ? biar saya saja yang ambilkan "
" aku lapar tapi lidahku tiba-tiba pahit dan tenggorokan ku sakit "
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐁𝐔 𝐏𝐄𝐍𝐆𝐆𝐀𝐍𝐓𝐈 𝐙𝐄𝐀
General Fiction" kalau aku gila harta aku akan meminta imbalan karena telah mengasuh anakmu tapi aku tak pernah kepikiran sampai sana , dia memang bukan anakku tapi nyawaku dan nyawanya sudah bersatu " -hazel ishara