02. Oke.

16 0 0
                                    

"selamat sore semua nya. KEMBALI LAGI BERSAMA DENGAN BU OLIP YANG SANGAT CANTEK!! Ekhem. Maap. Saya hanya ingin memberi tahu, jika jadwal pulang kalian akan sedikit lebih telat daripada jam asli nya. Mungkin kalian akan pulang jam empat sore. Tolong di mengerti ya anak anak. Setelah ini kalian bisa istirahat selama 30 menit"

Anak anak yang mendengar itu langsung berhenti dari kegiatan bersih bersih mereka. Rere yang lagi adu bacot sama anak kelas sebelah pun langsung terdiam.

Jam pulang di lambatkan...

Sialan.

Padahal bayang bayang kasur sudah menghantui mereka.

"Sialan. Ini kalau nggak bersih juga gak boleh pulang"

"Tenang saja anak anak. Jika jam sudah menunjukkan pukul 4 sore tetapi pekerjaan kalian belum selesai, kalian bisa pulang. Ini akan di bereskan oleh bapak dan ibu guru. Kami tidak Setega itu untuk membiarkan anak anak murid kami yang tersayang kelelahan"

"Bohong anjir. Kata nya gak mau membuat anak murid capek. Lah ini buat anak murid capek. Cih!"

"HEH RAMLI! IBU DENGER YAA!!"

Ramli langsung menoleh ke segala arah. Mencoba menemukan perekam suara atau cctv. Siapa tau di kelas nya ada perekam suara yang mana tersambung ke ruang guru.

Kalau gak ada perekam suara. Kok bisa Bu guru Olip denger apa yang dia omongin?

Udah lah. Mungkin pake pendengaran batin.

"Yaudah kuy, ayo ke kantin. Gue mau ngantin" ajak Yoel Yang sedari tadi diam menahan lapar.

Jeffan mengangguk lalu merangkul bahu Yoel dan keluar kelas.

"Harus nya...aku yang di sana...dampingi mu...dan bukan dia..."

Haris langsung memberikan tatapan sinis ke Rizal yang nyanyi nyanyi di telinga nya. Nyanyian nya sih enak. Tapi wajah Rizal ngeselin banget. Rasanya pengen Haris tabok kalau gak inget Rizal ini temen nya.

"Anak setan" ucap Haris yang kemudian melangkah keluar kelas. Rizal tertawa kasian melihat temen nya yang punya nasib percintaan yang ngenes.

"GUE ANAK TUHAN BETEWE"

"BODO AMAT"

•••

TUK---

"Es batu lagi?" Tanya Samuel ketika Jeffan meletakkan gelas di atas meja. Gelas nya isi es batu. Udah gak heran lagi kalau Jeffan ke kantin cuman beli es batu doang tanpa air.

Jeffan mengangguk lalu duduk di sebelah Haris lalu mulai memakan es batu nya satu persatu.

Kenapa duduk di sebelah Haris?

Entah, Jeffan cuman pengen deket sama cowok ganteng itu.

"Jangan makan es batu Mulu. Kasian gigi lo kedinginan" ucap Putra yang kemudian menyuapkan nasi campur ke dalam mulut nya.

Mereka udah tau bagaimana kebiasaan Jeffan ketika cowok itu lagi banyak pikiran atau lagi stress. Refreshing nya Jeffan dari stress itu bukan jalan jalan ke mall atau ke pantai. Tapi ngunyah es batu yang banyak.

Jeffan mengangguk. "Enggak kok. Ini baru satu gelas setelah seminggu gak makan es batu"

"Apaan anjir!! Kata bang Brian Lo selalu makan es batu kalau di rumah!" Ucap Yoel sewot. Heh ferguzo, sehebat apapun lo nyimpen rahasia dari Yoel, Yoel bakal tau semua rahasia lo pada.

Udah di bilangi, Yoel itu anak nya cenayang.

"Nih"

SRET--

Jeffan menoleh menatap Haris ketika cowok tinggi di sebelah nya ini memberinya sepiring mie goreng yang masih utuh dengan telor setengah matang di atas nya.

Haris tersenyum. "Makan. Jangan makan es batu. Makan es batu nggak bakal bisa buat lo kenyang" ucap Haris yang kemudian mengambil gelas yang ada di depan Jeffan.

Jeffan menatap Haris. Pandangan nya seolah-olah bertanya "ini beneran buat gue?"

Haris tertawa. "Iyaa, makan aja. Gue udah makan kok"

"Apa nya yang udah makan. Wong dari siang aja belum makan apa apa" bisik Ramli sembari mengunyah gado gado nya.

Haris meletakkan telunjuk nya di bibir Ramli sembari melotot'kan mata nya. Ramli cengengesan lalu mengangguk.

"Yaudah. Makasih ya" ucap Jeffan yang kemudian mengambil piring yang ada di sebelah nya.

Karena nggak ada yang mau di makan, jadilah Haris coba makan es batu. "Kok Lo suka sih makan es batu. Padahal keras terus dingin banget" guman Haris sambil menatap satu gelas penuh yang isi nya es batu.

"Bukan enak atau nggak enak nya. Tapi itu salah satu cara gue buat ilangin rasa stress gue"

"Lain kali kalau lo lagi stress, bilang sama gue aja. Gue bakal ajak lo jalan jalan" ucap Haris yang di angguki Jeffan.

"Oke"

Haris langsung menolehkan kepala menatap Jeffan yang lagi sibuk ketawa liat kelakuan Bilar yang agak nyeleneh dari norma orang normal.

Kerupuk di tuang ke gelas yang isi nya es teh.

LU KIRA TUH KERUPUK SEREAL, APA?

Haris menatap Jeffan kagum. Nggak nyangka kalau Jeffan bakal iyain perkataan nya barusan.

Wow.

Kesambet apaan Jeffan?

To be continued

Liburan cepet banget buset.

2024 [BL] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang