Bab 4 : Trying To Understand

14.3K 806 2
                                    

Sudah satu bulan ini Ziva tinggal bersama Syd dan Kean. Syd selalu menghindari Kean akhir-akhir ini. Mereka jarang bicara, bahkan Syd menolak diantar dan di jemput Kean. Kean selalu menghabiskan waktu weekend nya dengan Ziva dan Syd selalu menolak untuk ikut.

Kean kebingungan melihat sikap Syd. Mereka seperti bermain petak umpat. Kean memilih untuk mendiamkan Syd. Sehingga, semenjak kehadiran Ziva, Kean lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Ziva.

"tante, apa Ayah sudah pulang?"

Ziva berdiri di pintu kamar Syd, Syd meliriknya.

"belum"

"kenapa Ayah pulang sangat malam?"

"kenapa kamu tidak menanyakan ini sendiri?"

Syd menjawab sekenanya, matanya terpaku pada tv yang ada di hadapannya. Syd menggeram saat Ziva masih berdiri di pintu.

"ada masalah apa Ziva?"

"ga ada tante" 

Ziva menggeleng, sebenarnya anak ini ingin mengatakan bahwa buku mewarnainya habis dan ingin minta di belikan yang baru, selain itu Ziva juga ingin Kean membacakan buku cerita untuknya karena Ziva sudah merasakan kantuk.

"lalu kenapa kamu masih berdiri di situ?"

"Ziva ingin tidur tante, tapi Ziva ingin di bacakan buku cerita" 

Ziva tersenyum pada Syd, Syd mengerutkan keningnya.

"so?"

"so, apa tante mau bacakan buku cerita untuk Ziva sambil menunggu Ayah Kean pulang?"

"Ziva, aku tidak pernah tertarik melakukan itu. Kamu lebih baik tunggu sampai Ayah kamu pulang ya" 

Syd berkata pelan pada Ziva. Ziva terlihat kecewa.

"apa tante ga bisa lakukan ini sekali saja?"

"aku tidak pernah mau melakukan apa yang tidak aku sukai Zivarra"

"tapi tante...."

"Zivarra don't push me, okay? Kamu lebih baik minta Inah lakukan ini"

Syd meraih intercom dan meminta Inah membacakan buku cerita untuk Ziva. Inah dengan sekejap hadir di hadapan Syd dan menggiring Ziva ke kamarnya. Syd memang malas dengan kehadiran Ziva. Anak yang membuat hubungannya dengan Kean memburuk akhir-akhir ini.

Ziva sungguh menyebalkan bagi Syd, walaupun Syd tidak mau menunjukkan sikap tak suka nya pada Ziva. Meskipun terkadang Syd tidak mampu mengontrol sikapnya dan kata-katanya terkadang mengecewakan Ziva

***

"morning tante, morning Ayah"

Ziva melompat ke atas kursi meja makan. Menatap Syd dan Kean bergantian. Ziva belum berani memanggil Syd dengan sebutan Bunda. Ziva padahal terlihat adore pada Syd, tapi Syd selalu menghindar.

"morning"

Syd menjawab sambil tersenyum. Syd kini merasa seperti menikah dengan seorang duda beranak satu karena Ziva memanggil Kean dengan panggilan Ayah. Sejujurnya Syd terganggu.

"Ayah, buku mewarnai Ziva habis. Ziva mau buku baru"

Ziva berkata sambil tersenyum. Kean langsung mengangguk.

"nanti Ayah belikan yang baru"

Ziva mengangguk cepat sementara Syd mengerlingkan matanya pada Kean. Syd memilih tidak membuka percakapan apapun di meja makan.

The Break PrincipleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang