_ _ _ _
natal tahun ini adalah natal pertama yang donghyuck rayakan dengan suaminya. paginya diawali dengan membangunkan suami manisnya. mencium keningnya, pipinya, lehernya, dan kulit paha jaemin yang sedikit tersingkap.aksi yang amoral di hari natal itu terhenti begitu jaemin bangun dari tidurnya dan mengomel. setelahnya mereka sarapan dan bersiap untuk melaksanakan kebaktian di gereja.
kemudian mereka berkunjung ke rumah keluarga na untuk merayakan natal dengan makan bersama. saat berkunjung, donghyuck tidak mengira dia akan bertemu dengan yoomi, kakak perempuan jaemin-karena dia sibuk bekerja sebagai CEO salah satu industri penerbangan terbesar di asia. kakak iparnya, yoomi memang menghadiri pernikahan mereka walau cuma sesaat, dan mereka tidak sempat mengobrol. info dari jaemin, kakaknya punya watak yang tegas, keras kepala, dan sedikit protektif terhadapnya.
kalau boleh jujur, donghyuck merasa lebih gugup daripada saat pertemuan dua keluarga. takut yoomi tidak menganggapnya sebagai adik ipar dan berakhir membencinya. bahkan dia sudah mempersiapkan diri untuk dihujat dan mendapat guyuran air teh seperti di seri telenovela.
"kenapa kamu?" tanya yoomi saat melihat wajah donghyuck yang tampak takut.
"kakak ipar tidak marah?" tanya donghyuck dengan hati-hati.
yoomi dengan raut wajah bingung, balik bertanya pada donghyuck."kenapa aku harus marah?"
"karena aku menikahi jaemin?" donghyuck menjawab dengan ragu.
yoomi mengangguk, mengerti akan keresahan donghyuck lalu menjelaskan, "aku marah pada papa, bukan padamu. lagipula kalau bukan karena jaemin, aku yang akan menikah."
"denganku?" donghyuck bercanda dengan telunjuk yang mengarah ke dirinya sendiri. dibalas dengan pandangan tidak tertarik oleh yoomi.
"bukan."
_ _ _ _
"mukamu kenapa?" tanya tuan lee saat melihat raut wajah putra keduanya yang kusut. donghyuck memutar kedua bola matanya malas saat mendengar komentar ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the perfect blue ; hyuckna
Fanfiction• lee donghyuck • na jaemin jaemin yakin bahwa pernikahan yang diatur secara tiba-tiba ini akan hancur suatu saat nanti. namun, donghyuck tidak berpikir demikian.