_ _ _ _
tw// mention of rape, violence, and profanities.
donghyuck melihat jaemin yang menggunakan selimut untuk bersembunyi di gazebo belakang rumahnya. walau dia tidak dapat melihat raut wajah jaemin, tangisan yang begitu lemah dapat terdengar dari halaman belakang. kala donghyuck mendekat, dia bisa melihat bahwa jaemin menggenggam ponselnya dengan erat.
jemari donghyuck melepas genggaman erat jaemin dengan hati-hati, dan mengambil alih ponselnya. jaemin yang menyadari kehadiran suaminya, memandang dengan penuh ketakutan. donghyuck menautkan jemarinya dengan milik jaemin lalu bertanya, "kenapa menolak panggilan teleponku?"
donghyuck paham bahwa suami manisnya menyimpan begitu banyak masalah seorang diri. donghyuck juga mengerti bahwa jaemin pernah menangis sampai tertidur di dalam lemari tanpa dia sadari. namun, melihat keadaannya sekarang yang sedikit pucat— dia berharap jaemin bisa lebih terbuka padanya.
"aku gagal."
"apa yang gagal?"
"pernikahan kita."
donghyuck mengecup punggung tangan jaemin sembari berujar, "itu tidak mungkin, aku masih disini."
"aku sudah mengacaukannya."
donghyuck membuka selimut yang menutupi pandangan jaemin sembari berujar, "bicara yang jelas, jaemin."
"hojin menemuiku karena kamu menolak proposal acaranya. dia ingin aku membantunya, tapi aku menolak." jaemin berujar penuh sesal. seandainya dia tidak begitu sensitif dan mengungkit masa lalu mereka, mungkin hojin tidak akan merasa tersinggung.
"lalu kenapa? apa dia marah karena kamu menolaknya? benar-benar tidak sadar diri." donghyuck bertanya-tanya dengan nada kesal. tidak menyangka akan sikap yang diambil oleh salah satu kliennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the perfect blue ; hyuckna
Fanfiction• lee donghyuck • na jaemin jaemin yakin bahwa pernikahan yang diatur secara tiba-tiba ini akan hancur suatu saat nanti. namun, donghyuck tidak berpikir demikian.