_ _ _ _
"berhenti menatapku donghyuck." tegur jaemin yang tengah mengerjakan desainnya di ruang tamu. sebenarnya, jaemin dan donghyuck punya ruang kerja pribadi di rumah mereka. namun, donghyuck yang clingy mendadak ingin mengerjakan pekerjaan mereka bersama di ruang tamu.
donghyuck tersenyum dengan jemari yang mulai bermain di helai rambut jaemin. pikirannya penuh dengan puja-puji untuk wujud sempurna suaminya. "aku dilarang menatap suamiku sendiri?" tanya donghyuck, jemarinya turun dan mengelus pipi kenyal suaminya.
jaemin diam menikmati usapan suaminya, tapi tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya. "apa maumu?" karena beberapa hari sebelumnya donghyuck terlihat menghindarinya.
"aku ingin tahu kelemahanmu." ujar donghyuck membuat jaemin tertegun.
selama ini jaemin selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik di segala bidang. pendidikan, pekerjaan, hobi, etika, bahkan ekspresi wajah saat berada di acara formal. tumpukan penghargaan dan perpustakaan besar di rumah adalah saksi kerja kerasnya. dia juga tidak banyak memperlihatkan rasa sukanya terhadap sesuatu yang feminin. khawatir mendapat reaksi atau penilaian yang begitu ekstrim, seperti papanya atau mantan kekasihnya.
"untuk apa?" tanya jaemin. tangannya hendak meraih buah apel tapi donghyuck mengambilnya lebih dulu, mengupasnya dan memotongnya.
"aku merasa kamu terlalu sempurna." ujar donghyuck sembari menyuapi jaemin dengan sepotong apel.
jaemin mengunyah apelnya kemudian membalas pujian donghyuck dengan pipi yang memerah malu. "kamu berlebihan."
"semua tentangmu harus berlebihan."
jaemin memandang donghyuck penuh curiga karena dia tidak tahu akar pembahasan masalah ini. namun, jaemin juga tahu bahwa dia tidak punya pilihan selain menyerah dan menjawab pertanyaan suaminya. "aku kadang overthinking."
KAMU SEDANG MEMBACA
the perfect blue ; hyuckna
Fanfiction• lee donghyuck • na jaemin jaemin yakin bahwa pernikahan yang diatur secara tiba-tiba ini akan hancur suatu saat nanti. namun, donghyuck tidak berpikir demikian.