_ _ _ _
jaemin menghela nafas kala merasakan beban di punggungnya. “haechan, aku lagi masak.” tegurnya dengan tangan yang fokus mengupas kentang. mereka berdua berniat membuat gratin dan salad untuk makan malam.
“tinggal masak.” jawab donghyuck singkat, sembari mengecup leher jaemin. jaemin sebenarnya tidak keberatan dengan tingkah manja donghyuck, hanya saja mereka berdua belum mandi dan sedang berada di dapur. tempat yang higienis karena berisi bahan pangan.
“kamu menggangguku.” keluh jaemin sembari berusaha melepaskan diri dari pelukan donghyuck.
“aku memelukmu.” balas donghyuck tidak peduli, dan lanjut mengecup leher jaemin.
jaemin menghentikan kegiatannya lalu menoleh ke arah donghyuck dan balas mengecup pipinya. “kamu bikin salad ya?” bujuk jaemin dengan pandangan memohon yang membuat donghyuck luluh.
“ok.” ujar donghyuck sembari mulai memotong sayuran seperti kol, wortel, tomat, dan selada.
“besok aku pulang terlambat karena ada jadwal cek kesehatan rutin di rumah sakit.” jaemin berujar dengan tangan yang cekatan memotong bawang bombay.
telinga donghyuck naik dan gerakannya terhenti kala mendengar perkataan jaemin. kepalanya menoleh, dan kedua manik legamnya memandang jaemin dengan khawatir. “kamu sakit?”
jaemin menggelengkan kepalanya lalu berujar dengan tenang. “tidak, ini hanya semacam cek gula darah, tekanan darah, dan kolesterol.” tangannya bergerak menyalakan kompor untuk merebus kentang.
mendengarnya, membuat donghyuck merasa lega walau dia sedikit kecewa. “berarti aku tidak bisa ikut.”
“kamu kerja.” balas jaemin. tangannya meniriskan kentang dan menatanya di dalam wadah bersama dengan bawang bombai. kemudian membuat saus gratin dengan keju dan daging yang sudah ditumis sebelumnya. setelah sausnya matang, jaemin memasukkan saus tersebut ke dalam wadah berisi kentang dan bawang bombay. kemudian menaruh gratin ke dalam oven untuk dipanggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
the perfect blue ; hyuckna
Fanfiction• lee donghyuck • na jaemin jaemin yakin bahwa pernikahan yang diatur secara tiba-tiba ini akan hancur suatu saat nanti. namun, donghyuck tidak berpikir demikian.