"Woah! Ada apa ini?! Ada pesta, ya!"
"Fufufu, Ezzen-san ingin mengadakan pesta sebagai ucapan terima kasih karena sudah menerimanya di sini."
Makan malam itu sekarang sudah menjadi Pesta besar bagi penghuni Kos-kosan Kawai. Bukan cuma banyaknya makanan di meja, tapi juga terdapat minuman alkohol bagi mereka yang sudah cukup umur untuk meminumnya.
Meja penuh dengan daging segar dan makanan lainnya dengan alat masak di tengah-tengah meja. Saking banyaknya makanan sampai meja itu tak muat menampungnya, jadi beberapa makanan diletakkan di bawah meja.
Semua orang berkumpul untuk mengadakan pesta BBQ itu.
"Sampai repot-repot begini, padahal kamu belum ada sehari di sini."
"Ya, aku hanya berpikir kalau rasanya akan menyenangkan berpesta bersama di sini."
"Terima kasih banyak kalau begitu."
"Hebat! Ezzen-san memang hebat!" Sayaka memuji dan mendekati Ezzen.
Tapi Ezzen segera menjauh dan duduk di sebelah Usa, lalu dia mengangguk halus untuk menanggapinya.
"Pfft."
"Mayumi-san, kamu barusan tertawa, kan. Bagaimana kalau aku bantu lebih lagi!"
Sayaka hanya bisa menahan kekesalannya, lalu muncul di sebelah Mayumi untuk menerkamnya layaknya binatang buas. Lagi-lagi keributan seperti itu adalah hal yang biasa di tempat ini, Ezzen sangat berharap bahwa dia harus bisa cepat beradaptasi dengan hal aneh seperti ini.
"Silakan dimakan makanannya."
Semua orang dengan fokus menatap banyaknya makanan di meja, lalu melahapnya satu persatu. Entah mengapa, mereka juga saling berebut satu sama lain dan terjadi perang makanan... merebut makanan.
"Yahh. Ini awal yang bagus." Ezzen menikmati daging yang ia beli. Dia berpikir untuk menambang lagi, kali ini mungkin adalah berlian atau mineral langka semacamnya.
"Jadi kalian yang beli bertiga, ya."
"Benar sekali, Senpai." Kata Usa.
Dari interaksi antara Usa dan Ritsu, semua orang akan tahu kalau Usa menyukai Ritsu. Tingkah mereka berdua sangat manis serta menarik, bahkan sampai-sampai Mayumi ingin menghancurkannya saking menyebalkan baginya.
"Kalian berada di sekolah yang sama?" Tanya Ezzen.
"Ah, iya. Senpai satu tahun lebih tua dariku. Makanya aku memanggilnya Senpai."
"Begitu, ya. Sepertinya sekolah menyenangkan.. kalau mengabaikan buku dan pelajaran bodoh itu."
Ezzen memang menyukai pengetahuan tentang berbagai hal, intinya pengetahuan baru adalah kesukaannya. Tapi jika menyangkut soal 'Sekolah' maka akan berbeda ceritanya. Menurut Ezzen sendiri, sekolah sama sekali tidak cocok baginya.
Orang-orang akan menganggap dirinya sebagai Jenius dan pintar karena dapat diandalkan, sangat mungkin bisa mendapatkan juara. Namun kenyataannya, Ezzen bodoh di sekolah dan selalu mendapatkan nilai rata-rata.
Jika ditanya kenapa, tentu karena Ezzen tidak pernah belajar pelajaran di sekolahnya. Dia hanya melatih dirinya di kemampuan-kemampuan yang dia inginkan saja, dan semua itu tidak bersangkutan ke nilai mata pelajarannya, membuatnya tak bisa apa-apa di sekolah.
Namun, berkat itu juga Ezzen tidak membenci yang namanya 'belajar'. Dia menyukainya dan tak mau membencinya hanya karena dirinya dipaksa belajar di sekolah. Pengetahuan bisa didapat dari manapun. Mengingat masa-masa itu saja sudah membuatnya ingin tertawa dan berteriak bahwa dirinya berhasil dengan caranya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/359227507-288-k130778.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Greatest of All ( Crossover )
FanfictionSinopsis : Pria ini dikenal sebagai 'Penyihir Terkuat', lalu setengah 'Naga' penghancur era Victoria, kemudian menjadi 'Anak Terkutuk' yang menghancurkan peradaban. Entah alasan apa, dia menjadi baik dan berkontribusi besar pada dunia. Dia mati...