juu ichi

432 28 0
                                    

Double Up

Nyauuu~

Ke tiga bocil itu tersentak ketika netranya bertubrukan dengan Rafa membuatnya terkekeh kecil, dan tentu saja tidak ada yang dengan selain 3 bocil itu, suasana disana begitu ramai akan ocehan gak jelas Amora dan suara tawa para orang tua dan saudara saudaranya.

Entah apa yang dibicarakan rafa tidak mendengar karna sibuk dengan dunianya sendiri.

Setelah itu Rafa melihat salah satu bocil menoleh kebelakang karna mendengar tawa kecil milik rafa.

"Eto...kakak cantik?"seketika senyuman rafa pudar, apa tadi cantik?, sudah tau rafa itu sensitif dengan kata itu, tapi tak apa karna yang dihadapi sekarang hanyalah anak kecil.

"Tampan!"jawab rafa dengan senyum paksa dengan mata sedikit berkedut.

"Iya deh, kakak mau gabung cini cini"ajak gadis kecil yang memanggilnya cantik tadi, mungkin usianya sekitar 3 tahun jadi cara bicaranya kadang jelas kadang tidak.

Sebelum rafa menjawab, bisa ia lihat bocil yang lebih tua sedikit menegurnya lalu melirik kearahnya seperti memastikan sesuatu.

"Boleh?"tanya rafa dengan lembut, kini ia tau para bocil itu takut dengannya, padahal gak gigit kok, cuma di makan doang.

Ketiganya mengangguk sedikit ragu tapi tidak dengan gadis tadi ia kini mengangguk semangat.

Rafa langsung turun dari sofa lalu bergabung dengan para bocil tadi, tapi rafa merasa seperti ada yang mengawasi dan disana cukup senyap karena amora sudah tidak ada, entah kemana dia.

Rafa melihat sekitar, tapi tidak melihat siapapun kecuali keluarganya yang sibuk sendiri, mungkin bekerja?, Entahlah rafa tidak peduli, rafa melihat maid dan butler yang berlalu lalang dan melihat satu persatu bodyguard yang berdiri tegap disana.

"Kayak ada yang yang aneh tapi apa"batinnya bingung.

"Tenapa?"tanya gadis bocil itu, namanya kalo gak salah Sasa?, Entahlah rafa juga sedikit lupa

"Tidak apa-apa"jawab rafa sambil melihat bocil lainnya yang masih diam.

"Kakak" panggil sasa

"Hmm?"

"Caca boyeh duduk dicini?"tanyanya sambil menunjuk kearah Rafa

"Sasa boleh duduk disini, mari!" Rafa mengangkatnya lalu mendudukkan sasa di pangkuannya.

"Telima kacih kakak"ucapnya dengan semangat membuat atensi mereka sedikit teralihkan.

"Iyaa"jawab rafa sambil mengusap kepala sasa

'kalo aku tidak mau, pegal" Rafa tersenyum geli mendengar suara Al, rafa tak menjawab Al.

"Oh iya kalian mau kakak bacakan dongeng?"

"Mau mau!"sahut sasa semangat, untuk yang 2 salah satu menyahut dengan suara kecil tapi matanya tak berbohong jika ia ingin, dan untuk yang satu lagi hanya mengangguk.

"Baiklah sebelum itu mari perkenalan dulu".

Ketiganya langsung menatap bingung dengan memiringkan kepalanya, bahkan sasa turun dari pangkuannya dan langsung menatapnya juga, tapi tak ayal mereka melakukannya.

"Baik pertama kakak, nama kakak Altya yang akan menjawab semua pertanyaan yang akan dilontarkan" Rafa mengawali melihat dari reaksi mereka.

"Um!, Nama caca itu caca bukan pakai c tapi eccc, caca cepupu kakak" sasa perkenalan dengan semangat.

"Kalo aku Nio, aku ponakan om"kata salah satu bocil yang ikut menyahut tadi, mungkin usianya sekitar 5 tahunan.

Lalu rafa melihat yang satu lagi, bisa ditebak sifatnya sama dengan yang lain dan usianya mungkin 6 tahun, dia saudara sasa.

"Aku Teo" singkat padat dan jelas ya.

"Oke sasa, Nio, Teo mau cerita apa?".

Nio dan Teo langsung melihat sasa, dan sasa langsung berpikir keras.

"Ndak tau telseyah kakak aja"pada akhirnya dilempar kembali kepada rafa.

Rafa langsung berpikir dongeng apa yang akan di ceritakan.

'Cinderella" Al menyahut memberi saran dan langsung disetujui Rafa.

"Bagaimana kalo Cinderella?" Rafa bertanya dan diangguki antusias.

Vote!!

Sudah Double up nih, parah kalo gak vote (⁠〒⁠﹏⁠〒⁠)

Tryva Or Altya (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang