Piyak piyak 🐣
Pagi hari yang cerah, udara segar yang masuk dari sela sela jendela rumah membuat para penghuni merasa segar dan nyaman, tapi tidak untuk seorang pemuda yang kini bangun dengan wajah kusut dan tidak semangat, karena apa?
"Adik pergi walau sebentar tapi aku rindu"
Itulah alasan dari ketidak semangatan dari pemuda tadi yang tak lain adalah Rafa, setelah itu dia bangkit menuju ke kamar mandi.
-Di sisi lain.
Seseorang melihat tubuh yang masih berbaring di selokan yang dekat jembatan besar dengan wajah datar tanpa ekspresi.
"Ini sungguhan?"
[Benar, ini sungguhan]
"Astaga, ini benar benar membuatku pusing, tidak bisakah dia tiduran di tempat lain, tidak elite sekali malah tiduran disini".
[Bukankah ini sudah sesuai dengan keinginan anda?]
"Ya jangan di selokan juga kan jadi kotor, aku tidak suka yang kotor"
[Anda bisa memindahkannya]
"Btw ini laki-laki?"
[Benar, menurut gender tubuhnya seorang pria]
"Tidak bisakah dapat yang perempuan saja?"
[Hadiah mimikri sesuai tubuh yang ditempati sebelumnya, jika anda menerimanya maka tubuh itu akan sedikit mirip dengan tubuh sebelumnya, atau bisa dikatakan menjadi duplikat]
"Hufft, baiklah"
-Back to rafa.
Saat ini Rafa telah siap berangkat sekolah, meskipun sedikit melihat drama indosiar tapi untungnya dia tidak terlibat 。◕‿◕。.
"Apakah adik belum kembali"
Rafa menaiki mobil yang mengantarkannya, sambil termenung tapi ditutupi wajah datarnya.
"Adik itu laki-laki apa perempuan ya?, kenapa malah jadi bingung"
'*Laki-laki*
"Kapan kau kembali"
*barusan, kenapa?*
"Tidak hanya sedikit kaget saja, kau tiba-tiba nyelonong nyaut di kepalaku"
*hm*
"Astaga"
Rafa tidak habis pikir kenapa adiknya itu mirip kanebo kering kaku amat, padahal dia kan tidak
[Tidak berkaca (o_o)]
Sesampainya disekolah, apakah akan jadi pusat perhatian seperti di novel-novel? Oh tentu saja tidak, rafa langsung nyelonong masuk ke kelasnya meninggalkan para fans fanatik most wanted yang masih berteriak teriak.
*kurang kerjaan*
Oke rafa tidak membantah hal itu, karna memang benar adanya, para siswa siswi itu sangat aneh padahal sama sama siswa tapi seperti menghormati melebihi guru rasanya.
Bel telah berbunyi menandakan kelas akan segera dimulai dan pelajaran hari ini adalah sejarah, mapel yang sangat membosankan.
*rafa!*
"Hm?"
Rafa berdehem kecil agar tidak ada yang mendengar, bahkan teman sebangkunya masih saja molor.
*beri aku nama*
"Bukankah sebelumnya kau punya namamu sendiri?" Rafa menjawab dalam pikirannya, tidak mungkin kan dia berbicara menggunakan mulut bisa di getok penggaris ajaib guru sejarah nanti.
*aku sudah tidak punya nama, saat berada di dalam mu*
"Hm.... Oke bagaimana dengan Rafi atau fara, gara atau reza?"
*apapun asal jangan Rafi, karna aku tidak akan menggantikan adik aslimu*
"Baiklah bagaimana dengan Elnoa?, nama itu cukup bagus, dan aku akan memanggilmu noa bagaimana?"
*baiklah aku terima, dan satu hal lagi*
"Ada apa?"
*aku akan sering pergi dari mu, karna aku akan melihat tubuh yang akan aku tempati*
"Oke kalo begitu, tapi jangan lama-lama kalo pergi"
"Dan suatu hari nanti saat kau datang kepadaku dengan tubuh nyata maka aku akan pertama memanggil namamu dan memelukmu"
Rafa berujar dengan wajah bangga, tidak tau saja bahwa Al(Elnoa) dan juga mao menatap malas kelakuan absurd rafa.
[Tuan, jangan mengumpat!]
"Aku tidak"
[Ya anda melakukannya]
"Diam lah mao!, sleep mode!"
[Baik(╯︵╰,)]
[Sleep mode active]
Fyi:
**(untuk pembicaraan rasha/al dipikiran rafa)
' ' (untuk pembicaraan batin para tokoh termasuk al, tapi tidak didengar rafa walau masih berada dipikirannya)Untuk Mao cuma elnoa yang dengar, pasti taulah untuk yang ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Tryva Or Altya (Slow Up)
ФэнтезиBerkisah tentang tryva yang hidup dalam penjara keluarganya, tryva dituntut sempurna dalam segala hal serta diperlakukan tak manusiawi, namun menurut Tryva itu sudah hal yang biasa, ia di bandingkan dengan yang lain dan tak segan-segan menghukumnya...