Permintaan maaf

347 34 1
                                    

Ashel mencoba untuk menarik napasnya dalam dalam dan mengembuskannya. Kemudian, dia mencoba untuk menemui adel yang sedang merenung dengan tatapan kosongnya.

Baru selangkah dia berjalan kearah adel, tiba tiba suara itu membuat langkah ashel seketika berhenti.

"Jangan temui gue"

Ucapan itu membuat langkah ashel terhenti. Adel sudah tebak, bahwa ashel akan menemuinya.

"Adel"

"Ga usah sebut nama gue"

"Maaf"

"Ga perlu maaf dari lo"

"Maaf, udah bikin hati kamu sakit"

Adel tetap diam tanpa membalas ucapan dari ashel. Dia tidak menoleh kearah ashel, dia fokus pada pandangannya yang kosong saja.

Ashel tidak tahan dengan semua ini, tanpa berpikir panjang, dia berlari kearah adel dan memeluknya erat. Bahkan, membuat adel sedikit terkejut.

"Aku mohon maafin diriku"

Adel tetap diam.

"Jangan kayak gini dong, del. Aku tau kamu marah. Tapi tolong, lihat aku" ucap ashel.

Adel melepaskan pelukan ashel dan bangkit dari duduknya.

Dia hendak membalikkan badannya dan dia langsung memeluk tubuh ashel erat.

"Jangan pergi, gue ga mau kesepian disini"

Ashel hanya terdiam mendengar perkataan adel. Ia tak enggan untuk membalas pelukan adel. Dia hanya bisa diam mematung melihat adel yang sudah menangis di pundak ashel.

"Jangan pergi ya, ashel. Gue ga bisa hidup tanpa lo. Gue sayang lo"

"Jangan pergi ya, plis"

Ashel tidak menjawab perkataan adel, dia hanya bisa menahan air matanya.

Ashel harus jawab apa? Dia bahkan, tidak ingin meninggalkan adel dan teman temannya yang masih di JKT48.

Tapi karena keputusan dirinya, dia terpaksa harus meninggalkan adel dan teman temannya yang masih menjadi member JKT48.

"Ashel, kok diam?" Tanya adel yang melepaskan pelukannya dan menatap mata ashel dengan tatapan dalam.

"Maaf ya Del, aku harus pergi. Aku tidak bisa, aku tau aku jahat"

Kali ini, adel yang diam mendengar ucapan dari ashel.

"Aku tau ini berat, tapi aku tidak bisa membatalkan keputusanku. Aku juga sudah bilang sama manager untuk lulus dari JKT48, karena ada impian yang harus ku capai disana. Dan aku juga sudah di sini sebagai member JKT48 generasi 9 sekitar 4 tahun lebih. Dan itu sudah cukup lama. Jadi, tolong terima keputusanku ini, reva fadela adel pantjoro"

"Ya, tapi jangan harap gue bisa di dunia ini"

"Del? Kamu bicara apa?! Kamu jangan aneh aneh"

"Lo jahat tau ga, mau tinggalin gue untuk selamanya. Dan lo bakal lepas kabesha lo dan ga bakal jadi member JKT48 lagi untuk selamanya kan?"

"Bicara apa kamu, Del. Aku tidak paham"

"Memang ya, lo ga pernah pahami gimana perasaan gue saat ini. Lo benar benar jahat"

"Adel, tolong jangan kayak gini"

"Jangan kayak gini gimana?! Lu tau hati gue sakit! Lo sadar ga sih? Dengan ucapan pengumuman kelulusan lo di theater, buat hati gue jadi sakit. Rasanya seperti di tusuk tusuk pisau"

"Sakit, shel. Sakit shel"

Adel memukul dadanya dengan kuat.

Ashel langsung memeluk adel yang terduduk sambil memukul dadanya kuat.

"Tolong, jangan kayak gini"

"Jangan kayak gini, aku mohon"

"Ashel jahat, ashel jahat. Adel ga mau ashel tinggalin adel sendirian disini. Nanti siapa teman adel? Kalau lo gada di samping gue?"

"Kan member yang lain yang bakal selalu ada bersama adel"

"Gue maunya sama ashel seorang"

Ashel mempererat pelukannya pada adel, dan menangis di pundak adel.

Di sisi lain, para member JKT48 sedaritadi memperhatikan mereka berdua.

Mereka tau, adel itu sayang ashel. Namun karena keputusannya, mereka hanya bisa menerima keputusan ashel untuk lulus dari JKT48 dan akan meninggalkan JKT48 untuk selamanya.

                              ****

PERSAHABATAN BERUJUNG PERPISAHAN ||DELSHEL✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang