"Selamat, shel. Atas kelulusannya"
Seorang gadis cantik berpakaian gaun dan buket bunga di tangannya. Yaitu gadis itu adalah Adzana Shalihah atau ashel telah melaksanakan hari kelulusannya.
Semua member JKT48 pun turut hadir dalam acara kelulusan ashel dan akan melanjutkan perjalanannya di luar sana.
"Makin cantik aja lu"
Ashel tersipu malu ketika marsha menggodanya.
"Bisa aja kamu, sha"
"Ya, berarti line up oshibe gada kamu dong"
"Tenang, ada kak lulu"
"Apa, panggil panggil nama gue"
"Kan kata kak lulu mau ngeoshibe kan? Noh, gantiin kak ashel"
Lulu auto menggelengkan kepalanya.
"Lah? Kan kemarin kak lulu kebelet mau oshibe, kok ga mau?"
"Ga ah, gue jadi geli"
"Lah? Kak lulu aneh, kemarin pas di theater sbelumnya, kak lulu kebelet mau oshibe. Giliran ini, kak lulu ga mau"
"Takut di cium beneran gue"
Member JKT tertawa terbahak bahak mendengar ucapan lulu.
"Ga benaran buset"
"Emang iya?"
"Tau kan? Adegan dimana kak muthe dekatin wajahnya ke wajah kak marsha?"
"Iya tau"
"Itu ga kena sama sekali, dan itu cuman dekatin wajah doang, ga di cium" jelas freya.
"Tapi kenapa kak marsha menghayati banget?" Tanya toya polos.
"Buset"
Marsha cuman tersenyum.
"Kan emang konsepnya emang kayak gitu, buset"
"Mang iya kak?"
Marsha ngangguk doang.
"Oh gitu, mau coba deh sama kak chika"
"Wehh anjir"
"Heh, mulut" tegur shani.
"Maaf"
"Hahaah, ada ada aja kalian"
"Btw, adel pasti bangga dengan kamu, shel"
Ashel terdiam mendengar nama adel disebut oleh gracia.
"Sudah, adel sudah tenang disana. Maaf perihal waktu itu, dan aku ga ngomong apa yang terjadi pada adel waktu itu" Ucap marsha.
Ashel tetap terdiam.
Marsha merasa bersalah sekali dengan apa yang dia ucapkan kemarin pada ashel waktu itu.
"Kak ashel" Panggil zee.
Ashel menatap wajah zee dengan tatapan mata sudah lembab dan sedikit merah pada bagian kedua mata dan hidungnya.
"Kak ashel mau ketemu kak adel untuk terakhir kalinya?"
Ashel kembali terdiam.
Tanpa basa basi, mereka pun mengajak ashel menuju rumah baru adel.
.
.
.
.
Di dalam perjalanan, ashel hanya bisa menatap pemandangan jalan dari dalam bus.
Marsha yang disamping ashel memegang tangannya dan mengelus punggung tangannya pelan.
"Gpp" jawab ashel menurunkan menurunkan tangan marsha dan meletakkan tangan marsha di atas pahanya.
Marsha paham dengan apa yang dilakukan oleh ashel.
"Maaf, shel"
Ashel melirik kearah marsha dan menatap kedua matanya.
"Gpp"
Setelah, berucap mereka pun sampai tempat tujuan. Dan dimana tempat mereka kunjungi, adalah rumah baru dari reva fadela Pantjoro alias Adel jkt48.
Ashel terdiam sejenak dan segera berlari kearah gundukan tanah dengan nama di batu nisannya yang sudah tertulis dengan nama adel dengan indah dan rapi.
"Eli, lu lihat ashel loncat dari bus?" Tanya lulu.
"Kocak lu, gue lihat lah, goblok. Dikira gue buta apa"
"Ngegas amat lu, anjeng"
"Heh, apa nih ngomong kasar" Tegur shani keduanya.
"Mending lu pada diem dah, lagi suasana sedih, lu malah ngelawak"
Eli dan lulu terdiam ketika sudah di tegur oleh Gaby.
Ashel menangis sejadi jadinya dan memeluk gundukan tanah yang tertulis nama adel di batu nisan itu.
"Del, maafin gue, Del"
"Andai hal itu tidak terjadi, maka aku bisa melihat kamu disini"
"Del, kenapa? Kamu harus sembunyikan penyakit kamu? Del, plis. Aku minta maaf"
"Shel, udah ya. Biarkan adel tenang disana"
"Hiks, ci shani. Ini salah ashel"
"Udah, ini bukan salah kamu"
"Shel, maaf"
"Kak maeng jahat, kenapa ga kasitau aku tentang penyakit yang adel alami?! Kenapa kalian harus nutupin ini kepada ashel? Kenapa? Ashel benci kalian!"
Ashel pun lari dari tempat itu, mereka hanya bisa diam. Tanpa harus mengejar ashel. Mereka membiarkan ashel untuk menenangkan dirinya tanpa harus mereka ganggu.
Marsha? Dia menangis, dan di tenangkan oleh zee. Dia mengelus pundak marsha lembut dan berharap agar tangisannya berhenti. Tapi? Dia semakin menangis dan mengatakan dirinya bodoh. Zee tidak bisa berbuat apa apa selain menangis di pelukan marsha.
Semua orang yang disana menenangkan marsha, dan sebagian lagi mereka mengejar ashel.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSAHABATAN BERUJUNG PERPISAHAN ||DELSHEL✔️
Fanfic"jangan pergi, gue ga mau kesepian disini" -Adel-