LUKA YANG DIWARISKAN

525 71 3
                                    

Ibu...., Mami....,Bunda......, Mama......., Ummi....., Ummma......, Biyung......., atau apapun kita menyebutnya, mereka yang di sebut sebagai malaikat pertama saat kita lahir, satu satunya tempat dimana kita akan selalu menjadi rumah untuk pulang,... satu satunya arah pasti saat kita tersesat dan  bingung untuk melangkah,

Aku berusaha mengingat memori tentang semua yang ku ingat tentang mami saat aku masih kecil...., Mami yang hampir tidak pernah menunjukkan senyumnya padaku, mami yang tidak pernah bicara dengan nada lembutnya padaku, mami yang tidak pernah sekalipun memujiku, mami yang tidak pernah menunjukkan bahagianya saat bersamaku,..

Aku punya banyak alasan untuk membencinya, aku punya banyak alasan untuk tidak perduli padanya, tapi disinilah aku sekarang,...

Kembali padanya, memeluknya dengan erat....

Mengusap punggungnya berusaha menguatkannya seolah aku mengerti apa yang ia rasakan....,

Tunggu... bukankah harusnya mami mengerti dulu apa yang kurasakan....,

Tidak,....

Sekali lagi Seolah semua luka di hati ku tertupi begitu saja,.. aku seolah lupa akan semua yang mami lakukan padaku,...

Saat ini, aku hanya ingin mami tidak menangis,....

Hanya itu....

Ku rasakan nafas mami yang tidak beraturan,...., ia berusaha mengontrol dengan baik emosinya,

Masih kurasakan egonya yang tinggi karna sama sekali ia tidak membalas pelukan ku,...

........

........

Perlahan kulepaskan pelukan ku dan aku mulai mundur selangkah,...

Aku mencoba menguatkan hatiku untuk bisa menatap matanya,...

“mami sudah makan....?” tanyaku

Mami hanya diam,

“Mami, mau Rose temaani kedalam,...?”

dia diam lagi , lalu tak lama melangkah perlahan melewatiku untuk masuk kedalam,..

saat mami telah masuk,

aku mengatur kembali nafasku,... lalu tak lama kulihat bibi sally,

entah sejak kapan bibi sally berada di dekat kami...., tapi sepertinya dia telah lama dan pastinya melihat ia telah melihat semua yang terjadi

“Bi..., Rose mau bicara...., Bisa tolong ikut rose dulu sebentar...”

Bibi hanya mengangguk dan mengikutiku,...

Oh jangan lupa Asisten dan bodyguard ku yang selalu mengintil kemanapun aku pergi,,,...

Aku sudah menyuruh Beck untuk pulang dari tadi , tapi dia kekeh menolak dan ingin selalu ada di dekatku,..,

Kita abaikan dulu Beck dan fokus pada mami,..

Aku akhirnya mengajak Bibi untuk ke kantin tak jauh dari rumah sakit sambil mengajaknya makan,

 

***



“Bi...?”

“iya Non..”

“bisa tolong Bibi jujur sama rose....., “

(2) Unknown FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang