Hello gengss, apa kabar kalian?
Udah follow belum? kalau belum follow dulu ya💕Btw masih dengan kisah Skara. Jadi jangan berhenti dan pergi gitu aja untuk menuju bagian-bagian selanjutnya.
Tandai typo!
" Aku ingin kembali ke masa kecilku. Karena disana aku tidak pernah berbohong tentang perasaan yang aku rasakan."
_Skara Anastasya_
Sepanjang pelajaran dimulai hingga jam istirahat tiba Skara tidak kunjung datang, hari ini ia bolos tanpa adanya keterangan.
Skara bukan tipe orang yang seperti itu, ia tidak akan pernah bolos apalagi tanpa keterangan seperti ini."Woy rucika!" teriak seorang gadis dengan nada sedikit ngegas.
"Nama gue Chika bukan rucika!" sahutnya kesal. Temannya ini memang tidak pernah benar dalam memanggil nama dirinya.
Kanaya memutar bola matanya malas mendengar cibiran Chika yang membenarkan ucapannya. "Sama aja."
"Jelas bedalah, rucika itu keledai hitam yang ditanam seperti anak sendiri. Kalo gue, kan... benih yang ditanam sama bapak gue." Ucapnya tanpa beban.
"Kedelai bego! bukan keledai!" Kanaya dibuat melongo dengan penuturan Chika, ia tidak habis pikir dengan otak temannya. Hingga membuat Kanaya ingin selalu menonyor kepala Chika.
Pletak!
"Awass,,, sakit, Nay!" ringis Chika sambil mengelus kepalanya yang ditonyor oleh Kanaya.
"Kagak peduli tuh." Ucapnya acuh.
"Hiss..." Chika memajukan bibirnya menjadi beberapa centi ia terus saja mengelus kepalanya yang masih terasa sakit.
"Lagian lo manggil gue mau apa?" tanya Chika masih dengan nada kesal.
"Tuhkan! gue sampe lupa bilangnya." Sewot Kanaya memutar posisi duduknya menjadi menghadap kearah Chika.
"Apa?" tanya Chika bingung.
"Kepo ya lu?" Kanaya menunjuk muka Chika, ia mendekatkan mukanya pada muka Chika sehingga Chika sedikit mundur. Setelah itu Kanaya juga menyeringai mengejek Chika.
"Dih, apaan sih!" Chika yang kesal pun menepis telunjuk Kanaya yang berada di depan wajahnya.
"Galak banget lu." Ucap Kanaya mendelikan matanya.
"Gue nanya serius, lagian perut gue udah laper minta di isi." Memang sejak tadi perut Chika sudah keroncongan pertanda cacing-cacing diperut nya sudah demo dan meminta jatahnya untuk segera di isi oleh makanan. Tapi temannya—Kanaya terus saja mengusik dirinya hingga acara makan tertunda.
"Lo sadar gak sih kalau Skara kagak masuk." Ujar Kanaya mulai serius.
"Skara? gak masuk?" Chika mengulang ucapan Kanaya. Ia melihat kelas yang mulai kosong hanya ada beberapa siswi saja yang masih ada disana.
"IYA! SKARA GAK MASUK WOY." Teriak Chika hingga membuat orang melirik kearahnya.
"Berisik bego!" dengan cepat Kanaya membekap mulut Chika agar tidak berteriak lagi.
"Hmptttt,,, emhhh!" Chika berusaha melepaskan bekapan tangan Kanaya dari mulutnya hingga akhirnya Kanaya melepaskan bekapan nya.
"Huekk. Tangan lu bau!" Ujar Chika terus berlaga ingin muntah.
"Lu teriak kekencengan." Sinis Kanaya.
Seakan tak bersalah Chika yang ditegur malah nyengir. "Ya maaf, kan gak sengaja."
![](https://img.wattpad.com/cover/359601108-288-k318958.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ELGARA
Novela JuvenilHidup dalam keadaan mental yang sudah rusak memanglah tak mudah. Sering kali kita ingin menyerah, dan mengakhiri diri saja dari pada harus hidup namun tidak pernah dianggap. Ada namun tiada. Begitupun dengan Skara, seringkali ia ingin menyerah deng...