33

1.4K 79 12
                                    

banyak typo!!

Halo teman² kembali lagi dengan cerita inii
Oke tanpa basa basi kita cus ke cerita

🔞part 2

...

"Emhh,,,ahh arhh-kannhh" desah putri ketika Arkan menggesekkan selangkangannya ke vagina putri yang masih berbalut dress itu

Cup

Cup

Arkan mengecup acak leher putri tapi tidak sampai menimbulkan bekas, nafsunya sudah tidak bisa di kontrol lagi,,,Arkan langsung mendorong putri ke tembok dan mengukung tubuh wanita tersebut

Nafas mereka berdua menderu, tangan putri bergerak hendak melepaskan jas yang di pakai Arkan,,,sedikit kesusahan tapi si wanita ulat bulu itu pantang menyerah

Arkan sedikit menjauh dari tubuh putri dia mengambil napas sejenak, dan memandangin tubuh putri dari atas sampai bawah

Putri menyeringai,,,dia menurunkan sedikit bajunya sehingga menyembul lah kedua payudara yang berukuran lumayan besar itu

fyi : putri ini pakai dress yang keliatan leher jenjangnya itu loh, warna nya juga warna merah

Arkan menyunggingkan senyumnya dan tangan nya bergerak memegang payudara putri,,,,yang tepat berada di hadapannya ini

"Emmhhh" Putri mendesah dia menatap arkan sambil menggigit bibir bawahnya sensual

Arkan kembali mendekatkan wajahnya ke wajah putri dan langsung meraup lahap bibir merah kek cabe itu

Tiba²...

Ngiiing

Arkan memegang kepalanya dan meringis sakit, kepalanya tiba² saja berdengung nyaring, dia pun mundur beberapa langkah ke belakang satu tangannya bertumpu pada dinding kamar mandi

"Sshhh,,,sial!!"

'Sadar Ar, sadar' bisik seseorang tepat di kuping Arkan

Arkan segera menuju ke arah pintu kamar mandi dia harus cepat² pergi dari sini, aahhkk dirinya saat ini membutuhkan Zoya

Tapi pintunya tak kunjung terbuka,,,seperti nya di kunci, Arkan berbalik menatap ke arah putri nyalang

"Berikan kuncinya" Arkan berbicara dengan nada dingin,,,matanya memerah menahan amarah

"Gak mau" putri kembali membenarkan penampilannya, dia berucap dengan nada yang mengejek ke arah Arkan

Arkan menggeram kesal,,,dia berjalan mendekat ke arah putri, putri pun yang melihat itu kegirangan dia kira Arkan mau melanjutkan aktifitasnya yang tadi

Plakk

Wajah putri teroleh ke samping dia memegang pipinya yang terasa panas sambil menatap Arkan tidak percaya

"Berikan kuncinya!" sekali lagi Arkan berkata dengan nada rendah, artinya dia sudah sangat marah sekarang

"Ga mau ar,,,mau kmu pukul aku sebanyak apapun, aku ga bakal mau kasih kunci ini"

putri mengeluarkan kunci itu ke hadapan Arkan, dan langsung di sembunyikan lagi

"Oke, itu mau lo"

Plakk

Sekali lagi Arkan menampar putri, wajah perempuan itu pun kembali teroleh ke samping, kali ini tamparan Arkan bukan main², sudut bibir putri sobek sampai ada darah di sudut bibir itu

"Klo lo mau gw kasar,,oke gw turuti apa kata lo"

Arkan memegang dagu putri kasar dan di paksa menatap ke arahnya

Transmigrasi (Kay) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang