Aku memandangi diriku di cermin, "cantik", gumamku
Kerudung hitam segi tiga ditalikan dibelakang, baju Muslim kodok berwarna coklat susu dengan manset berwarna hitam dan cincin putih pemberian temanku lalu yang aku cemaskan sendal jinjit berwarna coklat susu itu, benar-benar merubah penampilan ku, lihatlah bagaimana aku terlihat sangat tinggi sekarang
Aku mendekat ke arah cermin, menampilkan wajahku, "apa aku perlu memakai make up juga?",
Mbakku memaksaku untuk berdandan, namun setiap aku ke sekolah atau ada acara besar entah apa lah itu aku tidak pernah menempelkan sekalipun peralatan make up di wajahku, aku terlalu takut melakukan itu, dan tidak pede
Aku mengambil sebuah alat penjepit bulu mata, aku jadi teringat Nurul yang setiap jam menjepit bulu matanya agar terlihat lentik. Tapi lihatlah bulu mataku sama sekali tak terlihat, tipis sekali, apa aku perlu mencobanya. Perlahan aku mengambil eyeliner atau apalah itu, menggunakannya di bulu mataku lalu menjepitnya dengan penjepit bulu mata
Sulit, tapi aku tak menyangka hasilnya bagus, bulu mataku terlihat sekarang, lucu juga
Aku melihat bibirku yang terlihat kering, biasanya aku hanya memakainya Vaseline, namun kini aku benar salpok dengan lip tint Hanasui milik mbak ku, perlahan aku mengoleskannya sedikit demi sedikit di bibirku
Ini gila! Merah sekali, aku langsung mengambil tissue dan menghapusnya, namun tidak semuanya terbawa menyisakan sedikit berwarna disana, namun terlihat cukup cantik
Aku melihat diriku kembali, "benar, cantik juga", batinku aga pede
Namun aku tentu saja malu, bagaimana aku berangkat, dan dengan siapa? Tidak mungkin aku menunggu omprengan sendiri dipinggir jalan dengan baju seperti ini!
"Huhh", aku menghempaskan nafas kasar
Kalau ga wajib berangkat pun aku tidak akan berangkat, malas, semuanya sudah pasti adu outfit, aku yang melihat orang cantik-cantik dikelas ku jadi tidak pede
"Nin, Helmi belum berangkat noh, bilang ke orang tuanya biar berangkat bareng",
"Apa?!! Helmi?!", sentak ku
Helmi adik kelas ku, demi apa, dia memang temanku dulu namun sekarang tidak lagi, dan tidak akan, aku yang melihat penampilannya saja sudah membuatku muak, maaf Ya Allah tapi dia berubah sekarang jadi anak basis, ini disuruh berangkat bareng, gakk bangettt Astaghfirullah
....
Aku bersalaman dengan mbah dan mbak ku
"Berangkat yaa", ucapku yang sudah duduk di bangku motor Helmi, mau bagaimana lagi, aku juga terpaksa
"Hati-hati",
Sebelum itu mbak ku berpesan agar dijalan tidak diam saja seperti patung, aku berdehem, berpura-pura batuk
"pm an laut?",
Aku menatap kesepion, apa yang barusan dia tanya?
"Kenapa hel?",
"Pramuka nanti ada larut?",
"Engga untuk hari ini libur buat persiapan besok pelantikan",
"Ouh"
"Wajib ikut?", tanyanya lagi
"Iya wajib", jawabku singkat
Tak ada lagi perbincangan setelahnya, aku menatap kesamping jalan, membenarkan dudukku untuk menjauh darinya
"Nanti kalau mau pulang bareng kabar-kabar yah", ujarnya setelah sampai didepan SMK, aku mengangguk
'Andai aku dibonceng Aghitsny, haha pasti lucu' batin ku
