12. AKHIR API UNGGUN

112 7 0
                                    

Karena kamu adalah versi terbaik dari yang aku harapkan. Karenanya aku terus mencari kamu dalam diri orang lain yang aku temukan

.

.

.

.

Malam ini bintang datang namun mereka menghilang, mungkin mereka pergi bersama asap api unggun yang begitu tebal, sebelum mereka sempat menghilang aku sempat menitip pesan kecil untuk seseorang, semoga saja mereka menyampaikan kerinduan itu kepadanya

Aku menarik nafas, "Lihat bintang diatas mu, itu adalah pertanda kerinduan ku kepadamu, semoga kamu juga melihatnya", batinku sambil tersenyum

Aku tatap mata seorang lelaki disampingku memohon, ia langsung memberikan handphonenya dan membiarkanku mengambil banyak gambar api unggun, aku tersenyum dan memberikan kembali barang kecil itu kepadanya

"Terimakasih, nanti kirim ke nomorku ya", ucapku

Dia hanya mengangguk tersenyum, dan kembali melihat api unggun didepannya. Senyuman ku tiba-tiba menghilang rasanya aku ingin mengatakan bayak terimakasih kepadanya, jika bukan karena kesabarannya mungkin kita tidak akan tampil sebaik ini tadi didepan, namun rasanya sulit sekali kata itu terucap keluar

Aku hanya menatapnya saat aku menjauh, ada banyak rasa bersalah saat aku menganggap dia lelaki aneh waktu itu, entah kenapa aku tiba-tiba tersenyum saat dia tertawa, dia memiliki senyum manis, mirip sekali dengan seseorang yang sedang aku rindukan sekarang, ada satu kata untuk dirinya, menyebalkan

Aku tersadar saat udara panas mengenai wajahku, aku tatap lagi api unggun didepanku

Aku tersadar saat udara panas mengenai wajahku, aku tatap lagi api unggun didepanku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


20 Januari 2023

"Sebanyak apapun dunia memperlihatkan keindahannya, kamu masih paling indah, bahkan keindahan api unggun malam ini sekalipun"

Aku ingin mengambil handphone ku dan mengatakan aku ingin kau kemari, aku juga ingin kau melihat keindahan api unggun ini, aku ingin kita menyanyikan lagu bersama disini dengan secangkir kopi dan tawa bahagia

Namun itu semua hanya ilusi belaka, aku tertawa bersama teman-teman disampingku, entah mereka sedang menertawakan apa, mungkin drama yang sedang dimainkan kelompok lain didepan, berbeda denganku yang malah menertawakan diri sendiri karena pemikiran ku yang aneh itu

Setelah pentas selesai angin pergi lagi membawa asap tebal yang keluar dari api yang berkobar, kami bernyanyi dan bertepuk tangan sesekali mengayunkan tangan mengelilingi api unggun, sedangkan rumput menari indah bersama pepohonan

Tidak ada canda tawa sekarang, yang ada hanya suara angin dan keheningan malam, kami terdiam menandakan upacara api unggun telah berlangsung

"Akan ada awal maka akan ada juga akhir, adakalanya pertemuan maka adakalanya juga perpisahan, sampai jumpa adik-adiku, selamat dan juga terimakasih"

Senandika Where stories live. Discover now