10. Sahabat masa kecil.

276 12 0
                                    

Ethan pria itu fokus dengan meeting nya yang cukup penting, setelah meeting ia langsung menjemput istrinya yang kuliah. Setelah beberapa jam akhirnya meeting selesai ethan langsung keluar ruangannya mengambil kunci mobilnya.

"Astaga telat pasti Ngembak" ucap ethan menyadari kalau thalia Sudah menelponnya berkali-kali, ia tidak mendengar ponselnya berdering karena ponselnya ketinggalan di ruangan pribadinya.

Dengan kecepatan tinggi ethan sampai di depan kampus thalia, matanya menatap sekeliling yang masih ramai. Matanya tidak sengaja melihat istrinya sedang berjalan berdua dengan pria lain.

Wajah ethan berusaha menjadi datar tangannya mencengkram stir mobil. "Berani dia selingkuh" geram ethan.

TITTTTTTT......

Thalia memencet klakson mobil cukup lama sampai seluruh siswa yang dekat dengan mobilnya langsung menutup telinganya masing-masing.

Thalia menatap mobil suaminya matanya membulat sempurna dengan kecepatan cepat thalia langsung menjaga jarak dengan pria di sampingnya. "K-kak ethan" kaget thalia.

Ethan turun dari mobil berjalan cepat menghampiri thalia melirik pria di samping tahlia. "Siapa dia?" Tanya ethan dengan nada tidak suka.

Thalia menatap ethan dan pria di sampingnya. "Ummm.....ini teman masa kecil aku kak, namanya b-bara dia baru di kampus in----"

"Jangan dekat-dekat istri gue paham?" Potong ethan menatap bara yang sedikit ketakutan.

Thalia yang melihat bara ketakutan langsung menghalangi bara dari tatapan maut suaminya. "Jangan tatap dia gitu dia takut" ucap thalia.

Ethan menatap tajam istrinya dengan tatapan tidak suka. "Kamu bela cowok ini? Kenapa kamu bela dia kamu suka? Hah?" Tanya ethan kesal.

Thalia menggeleng cepat. "E-enggak. Dia itu-----"

"Gue tetap enggak suka lo dekat-dekat cowok lain, lo itu istri gue. Dan lo bara jangan dekat-dekat istri gue lagi kalau sampai gue lihat lo dekat istri gue lagi. Gue bakal bunuh lo" ancam ethan tak main-main.

Bara mengangguk. "I-iya o-om maaf" cicit bara ketakutan.

Mata ikbal melotot sempurna. "Gue masih muda jangan panggil gue om" kesal ikbal menarik thalia pergi dari sana.

Thalia malah tertawa terbahak-bahak. "Hahah om hahah udah tua dong hahah" tawa thalia yang diabaikan ethan yang masih menahan cemburu.

***

Ethan masuk kamar membanting pintu kamar sampai menimbulkan suara yang sangat kencang, melepaskan jas kantornya melempar asal ke sembarang arah.

Thalia yang melihat suaminya menahan marah seketika takut. "Mampus pasti marah besar" cicit thalia melepaskan sepatunya.

Ethan membalikkan tubuhnya menghadap thalia. "Jelaskan siapa pria itu? Kenapa kamu bisa sama dia? Kenapa kamu bisa temanan sama pria culun itu?" Tanya ethan.

Thalia mendongak menatap ethan. "Satu-satu dong ak-----"

PRANG.

Ethan melempar pas bunga kecil ke arah televisi yang langsung hancur. "TINGGAL JAWAB AJA APA SUSAHNYA? JANGAN BIKIN GUE MARAH SAMA GINI" bentak ethan.

Thalia mengangguk takut berjalan pelan menghampiri suaminya. "D-dia itu namanya ba----"

"GUE BUKAN NANYA NAMA GUE NANYA DIA SIAPA? DAN KENAPA LO BISA DEKAT SAMA DIA? DAN KENAPA LO JALAN BERDUA SAMA DIA? KENAPA LO BISA BERTEMAN SAMA DIA? ALASAN DIA KULIAH DI KAMPUS ITU APA?" potong ethan rasa cemburunya semakin bertambah saat ia membayangkan thalia tertawa bahagia bersama pria lain.

Thalia mengangguk takut. "D-dia itu teman aku dari kecil, waktu aku sama dia masuk sekolah SMP kita berpisah dia pergi ke kampung papahnya dan sekolah di sana" jawab thalia takut.

Ethan menyimak penjelasan istrinya napasnya memburu membayangkan kalau thalia dan pria itu saling suka, atau bahkan mereka berpacaran. "Kenapa dia satu kampus sama kamu?" Tanya ethan berusaha mengontrol emosi.

"Aku juga enggak tau kata dia memang dari dulu dia mau kuliah di sana, aku sama dia dulu pernah merencanakan kuliah di tempat yang sama" jawab thalia.

Ethan yang mendengar itu kembali marah. "Kenapa lo bisa bertemu dan berteman kembali sama dia?"

Thalia duduk di pojok kasur ia seperti sedang di interview saja. "Aku tidak sengaja lihat dia yang kebingungan terus aku tanya eh ternyata teman masa kecil aku" jawab thalia jujur.

"Genit" dumel ethan. "Mulai sekarang lo jangan dekat-dekat sama dia, berani lo dekat-dekat sama dia gue bakal lakuin sesuatu" ancam ethan.

Thalia yang malas berdebat mengangguk saja. "Hmm. Udah kan? Aku mau mandi" tanya thalia malas.

Ethan mengangguk pelan.

Thalia langsung masuk kamar mandi. "Dikira aku bakal nurut ngejauhin bara? Oh tentu tidak. Dia itu teman masa kecil aku enak aja atur-atur aku gitu" Dumel thalia.

***

Setelah makan malam mereka langsung masuk kamar ethan menatap thalia yang fokus dengan buku dan laptop di pangkuannya.

"Ngerjain tugas apa?" Tanya ethan memeluk thalia dari samping.

"Lagi rangkum aja sih" jawab thalia.

Ethan menutup paksa laptop thalia. "Waktunya tidur besok lagi" ucap ethan menaruh buku dan laptop thalia ke meja kecil.

"Aku belum selesai kak" rengek thalia.

Ethan menatap thalia dari atas sampai bawah. "Baru sadar kalau lo pakai baju seksi gini" ucap ethan.

Thalia mendengus kasar. "Seksi dari mana baju tertutup gini" sewot thalia.

Ethan terkekeh kecil. "Kalau gitu ak-----"

"Aku lagi datang bulan jangan macam-macam" potong thalia tahu isi pikiran mesum suaminya.

Ethan cemberut. "Ko gitu sih? Aku mau lho" sedih ethan.

"Ya bisa karena aku lagi menstruasi" jawab thalia santai sambil mengelung rambutnya.

Ethan menatap leher jenjang thalia. "Yaudah aku mau cium kamu aja" ucap ethan polos.

"Mesum banget sih" sinis thalia.

Ethan langsung mencium bibir thalia lembut mengelus rambut Thalia. "Rambut kamu harum banget" puji ethan.

Thalia menatap ethan. "Besok satu bulan pernikahan kita, berarti aku boleh main sepuasnya dong" ucap thalia tersenyum lebar.

Ethan yang mendengar itu langsung menatap thalia datar. "Enggak. Kamu di rumah aja sama aku" tolak ethan.

Thalia menatap ethan kesal. "Ingat perjanjian kita kalau-----"

"Kalau apa hmmm?" Tanya ethan mencium singkat bibir thalia.

Thalia semakin kesal. "Gimana sih kan udah janji kalau satu bulan sekali aku boleh main sepuasnya tanpa larangan kamu" ucap thalia mendorong tubuh ethan.

"Enggak. Ucapan aku waktu itu aku cabut kamu enggak boleh kemana-mana tanpa izin dari aku" kekuh ethan ia semakin takut kehilangan thalia setelah tahu kalau thalia memiliki teman cowok yang cukup dekat.

Thalia menatap marah ethan. "Ini yang aku malas dari kamu kak, kamu selalu ingkar janji aku nikah sama kamu karena aku mau bebas selama 1 hari dalam 1 bulan. Nyatanya apa? Kamu ingkar" teriak thalia marah merasa dibohongi.

Ethan menatap datar thalia. "Gue enggak suka kamu keluyuran----"

"TERSERAH AKU CAPEK SAMA KAMU" kesal thalia langsung keluar kamar membanting pintu keras.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

possessive boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang