8. balasan

32 7 1
                                    

Happy Reading

***

"Woi, lepasin gue anjing"

"Kenapa gue di iket bangsat" lanjutnya sambil berusaha membuka ikatan di tangannya.

Meskipun tidak akan berhasil, ia terus berusaha membuka tali yang mengikat tangannya.

Seseorang mendekati dirinya dan membisikkan sesuatu.

"Siap untuk bersenang-senang baby?" Bisiknya sambil mengelus pipi Tamara dengan lembut.

"Arvin??, ini Arvin kan?" Ucapnya ragu karna ia tidak bisa melihat apa yang ia lihat, sebab matanya tertutup oleh kain hitam.

Namun ia bisa menebak suara yang dia dengar.

"Arvin, tolongin aku, tolong lepasin ikatannya."

Tanpa basa-basi, Arvin langsung melepaskan penutup mata yang menutupi mata Tamara, lalu membuka tali yang mengikat di tangannya. Tiba-tiba saja Tamara memeluk Arvin dengan erat.

Sedangkan Arvin, ia merasa kaget namun dia menutupi rasa kagetnya dengan wajah datarnya.

"Arvin.. bawa aku pulang, aku takut" ucap Tamara yang masih memeluk dirinya.

Arvin yang mendengarnya pun tersenyum smirk.

"Tidak mau bersenang-senang dulu?" Ucapnya halus namun berbahaya.

Tamara mendongak, "bersenang-senang? Bersama kamu?, aku mau" Tamara mengangguk antusias.

"Mari, ikut saya" Arvin langsung membawa Tamara menuju ruangan yang ia pun tak tau. Tamara hanya pasrah mengikuti Arvin tanpa rasa takut.

"Sekarang lo tiduran disana" ucap Arvin sambil mengarahkan dagunya kearah kasur yang ada di ruangan tersebut.

Mendengar perkataan Arvin, Tamara tersenyum senang tanpa tau apa yang akan dilakukan oleh Arvin pada dirinya.

Yang ia tau hanyalah bersenang-senang bersama Arvin.

Emmm

Ekmmmh

A-arhvinhh

Emmm

Tanpa menunggu lama Arvin langsung mencekik Tamara karna sudah tidak sabar untuk mendengar rintihan dari mangsanya.

"Ukhukk"

"Arh-vhinhh.. lepashh" ucapnya sambil memukul dada Arvin.

Walaupun belum puas, Arvin melepaskan cekikkannya lalu turun dari atas ranjang.

"Ukhuk... Ukhukk"

Tamara mengambil nafas sebanyak-banyaknya dan berkata, "hahh.. hahh.. keh-napahh aku di cekik.." ucapannya sambil melihat ke arah Arvin.

Cih

Arvin berdecih dan melihat Tamara remeh, lalu memegang dagu Tamara dengan kasar dan berkata.

ArKei [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang