[ FOLLOW DULU YA SEBELUM BACA ]
Ini kisah dua insan yang di pertemukan oleh sebuah takdir. Takdir lah yang membuat mereka bertemu dan akhirnya bersama. Saling melengkapi kekurangan masing-masing. Banyak perbedaan di antara mereka berdua. Salah satu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti embun yang menguap sebelum matahari terbit, dia pergi tanpa pamitan. Tinggallah rindu yang tak terungkap dan tanya yang terlebih banyak, menyisakan kekosongan dalam cerita yang terputus
Happy Reading Semuanya...
" Gimana kabar kamu? " tanya Vanya.
Setelah tiga puluh menit mereka saling diam, tidak membuka suara. Akhirnya Vanya mengalah, lagipula ia yang menahan Aaron untuk tidak pergi.
Aaron menatap Vanya, bisa bisa nya Vanya menanyakan hal yang seharusnya tidak ia tanyakan.
" Menurut lo gimana? " tanya Aaron balik.
Vanya tersenyum, sepertinya Aaron memang sudah benar membenci nya.
" Kamu kelihatan lebih baik " jawab Nanda.
Aaron menggeleng.
" Kenapa kembali? " tanya Aaron.
" Karena aku rindu sama kamu " jawab Vanya.
Aaron terkekeh pelan.
" Rindu? Kamu masih bisa bilang kalo kamu rindu sama aku? " tanya Aaron tidak abis pikir.
" Kamu tinggalin aku tanpa ngucapin apapun. Kamu buat aku jatuh sejatuh-jatuhnya, dan disaat aku mau bangkit untuk lupain, kamu malah kembali. Mau kamu apa?!! "
" Maaf Aaron.. " ucap Vanya lirih.
Vanya menundukkan kepalanya, rasa bersalah sangat besar di hatinya. Ini emang salah nya, seharusnya ia pamit kepada Aaron. Bukan malah pergi begitu saja tanpa memberitahu.
" Kamu tega Vanya. Kamu buat aku tersiksa, bertahun-tahun aku hidup dengan keterpurukan karena kamu pergi tinggalin aku. Kamu lupain janji kita, janji kamu " ucap Aaron lirih.
Vanya menangis, ia tidak bisa menatap Aaron yang memperlihatkan tatapan terluka nya. Hati nya sesak melihat orang yang ia cintai terluka karena dirinya sendiri.
Vanya ingin, sangat ingin memeluk Aaron. Tapi, ia tidak bisa, ia sadar diri. Aaron membenci nya karena perbuatan dirinya.
" Mau kamu apa? "tanya Aaron.
Hati Aaron ikut sakit melihat perempuan yang dicintai nya menangis karena dirinya.
Aaron dan Vanya, sama sama menyalahkan diri mereka karena takdir yang menyakitkan ini. Rasa rindu tidak bisa mereka luapkan, mereka sama sama menyakiti diri sendiri.
" Mari kita akhiri semua ini " pinta Aaron.
Vanya menatap Aaron, inikah akhir dari kisah mereka.
" Malam ini, kita berakhir Vanya. Kamu bebas melakukan apapun itu, kita kembali menjadi orang asing. Mungkin itu lah yang baik bagi kita berdua, tetap menjadi orang asing bukan dua pasang yang saling mencintai " jelas Aaron.