Chapter 1

1.9K 107 1
                                    

Sekarang chenle sedang berlari di koridor untuk segera masuk ke dalam kelasnya, sial nya ia terlambat karena ada kemacetan di jalan.

Chenle di beri masuk oleh satpam karna satpam nya kasihan sama chenle jadi satpamnya membuka kan gerbang pada chenle apalagi chenle kan maniss dan imutt.

Chenle hampir sampai di depan pintu kelas namun chenle mengintip dari luar siapa yang mengajar.

yang sial nya adalah ia lupa bahwa pak jisung si guru matematika itu yang sedang mengajar di kelasnya.

"aish matilah aku, mana pak jisung lagi yang mengajar trus guru killer lagi gila aish" batin chenle

Mau tak mau chenle harus mengetuk pintu kelas dan mengganggu proses belajar nengajar dikelas.

Tok tok tok

"p-permisi pak" ucap chenle gugup

"kamu terlambat 30 menit" ucap jisung

"kamu kenapa terlambat di kelas saya? Sekarang kamu lari 10 kali di lapangan" lanjut jisung

"pak tolong jangan hukum saya dong pak, saya tadi di jalan macet makanya telat pak" ucap chenle dengan kepala menunduk

Berlari 10 kali di lapangan? Oh ayolah lapangan Sma neo school itu sangat luass, ia bisa mati karna lari 10 kali.

"saya tidak menerima alasan" ucap jisung

"Jeno, kamu awasi chenle yang lari di lapangan ya" ucap jisung lagi

"baik pak" ucap jeno yang segera pergi bersama chenle ke lapangan.

Chenle hanya bisa pasrah saja.

.
.
.

"lagain lo sih, pake acara telat segala" ucap jeno pada chenle

"ya kan macet jen" ucap chenle

"makanya lo cepet bangun dong biar gak telat kayak gue nih" ucap jeno bangga

"iya deh iya" ucap chenle

Lalu chenle pun segera lari lapangan, keringat nya datang dengan derasnya karena lapangan sekolahnya yang luas itu bahkan ia sampai kelelahan.

Chenle baru lari lapangan sebanyak 8 kali, chenle benar benar ingin pingsan rasanya.

Setelah 2 putaran lari lapangan, chenle pun langsung pingsan di tempat.

Jeno yang panik pun segera menggendong chenle ke ruang uks lalu melaporkan hal ini pada pak jisung.

.
.
.

Setelah jeno membawa chenle ke uks dan melaporkan ini pada jisung. Jisung segera menyuruh jeno ke kelas untuk menjaga kelas sedangkan jisung sekarang menjaga chenle.

"Aish, kenapa aku merasa bersalah seperti ini?" tanya jisung pada dirinya sendiri

Jisung melihat wajah chenle yang manis dan imut itu. Mulai dari wajahnya seputih susu, pipi nya yang tembam, manis dan menggemaskan layaknya anak kecil padahal chenle sudah Sma namun wajahnya seperti anak kecil saja.

"Menggemaskan" batin jisung

Lalu tak lama kemudian chenle sadar dari pingsannya, chenle mengerjabkan mata nya dan berusaha untuk mengumpulkan nyawa nya. Setelah ia sudah melihat dengan jelas, ia terkejut pak jisung duduk di samping tempat tidur uks.

"sudah bangun?" tanya jisung basa basi

Chenle tidak menjawab, ia hanya diam sambil membuang wajahnya dari jisung.

"jika saya bertanya, dijawab" ucap jisung

"Ngapain bapak disini? Bukannya bapak harus mengajar? Dimana jeno?" tanya chenle dengan nada ketus

Pak Jisung [Jichen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang