Chapter 12

759 47 4
                                    

Happy reading !
Jangan lupa votenya !
Ada sedikit adegan dewasa, hehe.


Jisung dan chenle merasa hangat dan nyaman di dalam pelukan penuh kasih sayang itu. Kalo kata nya sih kita bikin romantis.

Bahkan mereka berdua tertidur dalam pelukan satu sama lain.

Oek oek hik oek

Tangisan bayi membuat mereka berdua terbangun, chenle membuka matanya perlahan kemudian melepas pelukan mereka berdua.

Chenle segera menghampiri bayi itu dan menggendongnya untuk menenangkan anak bayi nya. Jisung yang terbangun juga segera menghampiri chenle.

"anak kita kenapa?" tanya jisung

"gak tau, nangis tiba tiba gak mau berhenti mas" ucap chenle

"udah kamu kasih asi?" tanya jisung

"ohh iya juga ya mas, mungkin dia haus ya mas?" tanya chenle

"iyaa, coba kasih asi dulu" ucap jisung

Kemudian chenle membuka kancing bajunya dan menyusui buah hatinya. Jisung yang melihat itu menelan ludah, pasalnya ia melihat anaknya menyusu di dada montok chenle.

"e-em, sayang" ucap jisung gugup

"iya mas?" tanya chenle

"kamu sudah buat nama anak kita?" tanya jisung untuk menghilangkan kecanggungan.

"belum mas" ucap chenle

"kira kira nama apa ya yang cocok?" tanya jisung sambil memikirkan nama anaknya

"chiko aja gimana?" tanya chenle

"tidak tidak, terlalu imut namanya" ucap jisung

Hal itu membuat chenle berdecak kesal dan segera memikirkan nama untuk anaknya lagi.

"louis gimana?" tanya chenle

"tidak tidak, itu seperti nama kucing peliharaan temanku" ucap jisung

"terus apa?" tanya chenle pada jisung karena bingung

"leon?" tanya jisung

"kurang gitu gak sih namanya?" ucap chenle

"leonel?" ucap jisung untuk merekomendasi kembali

"nama yang bagus, mas ! Aku setuju" ucap chenle

"baiklah, sekarang namanya adalah park leonel" ucap jisung

Chenle mengangguk menyetujui ucapan jisung.

Lalu keadaan kembali hening karena tidak tau ingin membicarakan topik pembicaraan apa.

Kemudian tidak sengaja mata jisung malah melihat kearah leonel yang sedang menyusu di dada chenle.

Jisung menelan ludah nya sambil melihat fokus ke dada chenle yang montok itu, yang dihisap oleh anaknya leonel.

Tanpa jisung sadari chenle melihat arah pandang mata jisung yang melihat dadanya, seketika wajah chenle memerah padam. Kemudian dengan berani chenle berucap..

"M-mas?" panggil chenle

Namun jisung tidak menjawab, ia melihat dada chenle sambil menelan ludah nya seperti orang yang kehausan.

"mas, mas ji!?" panggil chenle lagi namun dengan sedikit keras

"H-hah? Ya?" tanya jisung yang baru sadar dari lamunan dan pandangan matanya

"Mas? Kamu ngeliat ke arah dada aku, ya?" tanya chenle

Dengan gugup jisung menjawab..

"A-ah yya, maaf jika itu membuat kamu sedikit terganggu dan risih yaa. aku ke dapur sebentar–" ucapan jisung dan tindakannya terpotong dengan chenle yang berucap

Pak Jisung [Jichen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang