Happy reading
.
.
.Saat ini Nayana dan ketiga temannya tengah berada disebuah tempat yang sudah lama tidak mereka kunjungi sejak kejadian 2 tahun lalu.
"Nay lo yakin?" Tanya Aurel khawatir.
"Yakin" jawab Nayana meskipun didalam hatinya masih terselip rasa takut.
"Nay mending jangan deh kita takut lo kenapa-napa" ucap Jesslyn.
"Kalian tenang aja gue bisa kok" ucap Nayana berusaha meyakinkan sahabatnya.
"Tapi Nay--"
"Udah ya gue gak bakal kenapa-napa kalian tenang aja" potong Nayana.
"Gue kesana dulu bentar lagi giliran gue" lanjut Nayana kemudian pergi.
"Gimana nih gue takut kejadian itu terulang lagi" ucap Leana tidak tenang.
"Ihhh pengen banget gue ngasih tau si Al" geram Jesslyn sembari mengacak rambutnya.
"Tapi kan Naya udah bilang jangan ngasih tau Al" ucap Aurel mengingatkan Jesslyn.
"Ck iya gue tau dia larang kita buat kasih tau Al tapi Rel gue khawatir banget sama Naya gimana kalo kejadian itu keulang lagi? Cuman Al yang bisa hentiin hal nekat Naya sekarang" jelas Jesslyn tanpa pikir lagi ia mengeluarkan hp nya dan mencari nomor Althair.
"Hallo Al!"
"Hallo?"
"Al lo bisa ke sirkuit sekarang gak? Naya nekat mau balapan lagi"
"Shit!! Gue kesana sekarang!"
Tut
Panggilan itu berakhir.
"Dia lagi kesini" ucap Jesslyn pada Aurel dan Leana.
"Semoga masih keburu sebelum giliran Naya" ucap Leana.
Balapan terus berjalan hingga kini adalah giliran Naya, Naya berjalan menuju motornya yang sudah ada di area start.
Sungguh saat ini tangan Nayana sedang gemetar, tapi ua mencoba mengesampingkan rasa takutnya.
"Naya gue mohon batalin aja ya!" Teriak Aurel dari pinggir area berharap Nayana berubah fikiran.
"Huhh gue pasti bisa" ucap Nayana sembari menghela nafas panjang.
Saat ia akan menaiki motornya seseorang mencekal tangannya dan menariknya menjauh dari arena balap.
"Awws Al lepasin sakit!" Ucap Nayana, mendengar itu Althair melonggarkan pegangannya pada tangan Nayana.
Syukur Althair datang tepat pada waktunya sebelum Nayana memulai balapannya.
"Lo apa-apaan sih hah?!" Tanya Nayana melepaskan tangannya dari cekalan Althair.
"Seharusnya gue yang nanya lo yang apa-apaan disini hah?!" Tanya balik Althair sedikit menaikan suaranya, sedangkan sahabat Nayana dan Althair hanya menyaksikan perdebatan keduanya.
"Terserah gue mau ngapain disini bukan urusan lo" jawab Nayana sebenarnya ia merasa takut dengan Althair yang sekarang terlihat tatapannya yang tajam dan dingin serta nada suaranya yang tinggi.
"Jelas urusan gue!" Ucap Althair.
"Pulang!" Lanjut Althair tetapi malah mendapat penolakan dari Nayana.
"Gamau, gue gak mau pulang sebelum balapan" tolak Nayana.
"Pulang atau--"
"Atau apa hah?! Gue disini cuman mau ngalahin rasa trauma gue Al gue gak mau hidup selalu diselimuti rasa trauma Al!" Potong Nayana tanpa sadar air matanya menetes.
YOU ARE READING
Althanaya
Teen FictionWARNING !!! DILARANG MENG-COPY PASTE CERITA INI. Nayana Axellyn Smith dan Althair Zeehan Akalandra dua most wanted Alandra High School, selain popular mereka juga terkenal sebagai murid yang berprestasi. Bagaimna tidak? Tidak segan-segan mereka ber...