Happy reading
.
.
.Sesuai dengan rencana semalam kini para anggota Xiver sedang berkumpul di markas Xiver disana juga terlihat ada Nayana dkk.
"Anjir ini masa gue sendiri yang ngurus catering?" Protes Zendra pasalnya ia dapat tugas dari Althair memesan catering untuk nanti malam dengan alasan karena tantenya mempunyai sebuah usaha catering.
"Ya terus lo mau rombongan mesen catering doang" sarkas Jesslyn pada Zendra.
"Ya salah satu dari kalian temenin gue kali biar ada yang nemenin sama ngerti tentang beginian" ucap Zendra membuat mereka yang berada disana memutar bola matanya malas.
"Modus" cibir Aslan.
"Bilang aja lo tuh mau ditemenin sama cewe Zen" ucap Langit.
"Sok pake alesan sendirian" saut Nayana.
"Bilang aja mau sama si Lea ya kan" ucap Aurel pada Zendra.
"Hehehe tau aja lu" jawab Zendra cengengesan.
"Apaan zih bawa-bawa nama gue" ucap Leana saat namanya dibawa-bawa.
"Udah sana temenin Le daripada kagak berangkat-berangkat tuh bocah" ucap Langit pada Leana.
"Bjir kagak mau ah" tolak Leana.
"Ck temenin Lea keburu siang nih kasian cateringnya nanti keburu-buru" ucap Nayana, Leana berdecak jika sudah Nayana yang minta apa boleh buat.
"Cepetan lo!" Titah Leana pada Zendra membuat Zendra kegirangan.
"Let's go!" Pekik Zendra.
"Kayaknya yang bisa ngerubah si Zen cuma Lea" ucap Langit diangguki oleh mereka.
"Semoga aja" saut Nayana.
***
Kini Zendra dan juga Leana sedang berada di tempat catering tantenya Zendra.
"Waduhh ada apa nih kamu kesini bawa cewe lagi" ucap Sela tantenya Zendra.
"Mau pesen catering dong tan" jawab Zendra sedangkan Leana hanya mendengarkan sesekali tersenyum saat Sela menatap kearahnya.
"What pesen catering?! Mau ada acara apa?! Kamu mau tunangan ama dia?!" Tanya Sela berturut-turut membuat Zendra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ehh engga tan ya kali saya tunangan ama dia" jawab Leana.
"Ini buat acara Xiver tan" ucap Zendra.
"Ohh Xiver bilang dong dari tadi" ucap Sela.
"Gimana mau bilang tan orang tantenya juga keburu ngegas" ucap Zendra membuat Sela cengengesan.
"Ya udah mau pesen apa aja?" Tanya Sela pada keponakannya.
"Nih tanya dia aja tan" jawab Zendra lalu ia duduk dikursi yang tersedia disana.
"Lah anjir kok gue?" Tanya Leana sembari menunjuk dirinya sendiri.
"Iya lah Lea sayang gue kan gak ngerti" ucap Zendra membuat Lea memutar bola matanya.
Sementara itu di markas Xiver terlihat para pekerja tenda yang disewa oleh Nathan tengah mendirikan tenda dihalaman markas Xiver.
Terlihat Nayana dan Nathan tengah duduk disebuah kursi yang berada diruang tengah markas.
"Kak" panggil Nayana membuat Nathan menoleh ke arahnya sembari menaikan sebelah alisnya seolah berkata apa.
"Abis lo nyerahin jabatan lo di Xiver, lo bakal balik lagi ke Amrik?" Tanya Nayana.
"Maybe" jawab Nathan.
"Jangan balik lagi ke sana ya kak" lirih Nayana yang langsung membuat Nathan memalingkan wajahnya.
"Gue gak mau lo pergi lagi kak" lanjut Nayana tanpa menjawab Nathan membawa Nayana kedekapannya.
"Kita liat nanti aja oke" ucap Nathan sembari mengelus surai Nayana.
Nathan menangkup pipi Nayana dengan kedua tangannya.
"Kalo gue kesana lagi lo jangan sedih oke, disini juga kan ada papa mama, temen-temen lo, Xiver dan juga Althair yang bakal jagain dan temenin lo disini" ucap Nathan pada adik kecilnya ini, Nayana pun hanya mengangguk.
"Ekhem" deheman seseorang membuat kedua adik kakak itu melepas pelukan mereka.
"Ada yang nyariin lo bang" ucap orang yang berdehem tadi ya tak lain adalah Althair.
"Ohh oke" ucap Nathan lalu pergi meninggalkan Nayana bersama Althair.
"Ga usah nangis jelek" ucap Althair yang melihat Nayana sedang mengusap air matanya.
"Issh Althanjing!" Pekik Nayana lalu berlari mengejar Althair yang dengan santainya pergi setelah mengatainya jelek.
Dan lihat sekarang terjadi aksi kejar-kejaran hingga halaman depan markas yang terdapaat banyak orang sedang bekerja.
Saat sudah berhasil mendekati Althair, Nayana dengan sigap melompat kepunggung Althair.
"Anjim" umpat Althair yang hampir saja dirinya tidak dapat menyeimbangkan diri.
"Rasain nih!" Ucap Nayana sembari menjitak kepala Althair membuat sang empu meringis kesakitan.
"Aawwssh" ringis Althair saat mendapatkan jitakan maut dari Nayana, selain merasa sakit karena jitakan Nayana ia juga sudah harus menahan beban Nayana yang berada dipunggung nya walaupun tidak terasa berat sih karena Nayana sangat ringan bagi Althair.
"Woy lo berdua kalo mau mesra-mesraan jangann disitu juga kale!" Pekik Jefran Rizandi teman dari Nathan dan juga sebagai inti Xiver.
"Iyaa nihh ngalangin orang yang lagi kerja cinta!" Saut Langit.
"Biasa lah namanya juga orang lagi kasmaran" ucap Aurel.
"Kasmaran apaan njir maen jitak-jitakkan gitu" ucap Jesslyn yang melihat Nayana menjitak kepala Althair.
"Emang agak laen"
***
Peresmian ketua baru Xiver sudah terlaksana dan kini Althair sudah resmi menjadi ketua Xiver.
Begitu pula dengan teman-temannya yang menjadi anggota inti baru Xiver.
"Selamat Al" ucap Nayana pada Althair dan dibalas anggukan oleh Althair.
"Sesuai perjanjian" ucap Nayana sembari menaik turunkan alisnya membuat Althair merotasikan matanya.
"Hm" jawab Althair kenapa tidak jadi orang pelupa saja gadis yang berada dihadapnnya ini pikir Althair dalam hatinya.
"Ngapain juga gue bikin perjanjian konyol ma dia" gumam Althair pelan yang tak dapat didengar oleh Nayana.
"Al sini foto dulu ma kita" panggil Nathan pada Althair.
"Iya bang" jawab Althair lalu pergi menghampiri Nathan.
Senin
19 Februari 2024
08.32
YOU ARE READING
Althanaya
Teen FictionWARNING !!! DILARANG MENG-COPY PASTE CERITA INI. Nayana Axellyn Smith dan Althair Zeehan Akalandra dua most wanted Alandra High School, selain popular mereka juga terkenal sebagai murid yang berprestasi. Bagaimna tidak? Tidak segan-segan mereka ber...