Sementara update yang ini dulu ya, saya lagi hectic nih di rl:') ini pun nyuri nyuri waktu buat nulis ditambah dulu saya pernah nawarin part bonus untuk seri one shoot ini (baru ingat wkwk)
Kita terkadang perlu membaca cerita romance cringe dan alay untuk menghibur diri dari real life yang berat ataupun kisah cinta yang kurang mulus, setuju gak? Wkwk.
Jika ada pengetikan yang salah, penggunaan kata/tanda baca yang tidak sesuai bisa di koreksi ya. Kritik dan saran dipersilahkan.
Enjoy!!
"Sayang, aku mau juga dong belajar rajut." Lisa menoleh pada Jennie yang berbaring sambil memeluk satu kakinya. Mereka sedang berada di rumah Lisa, tepatnya di ruang tamu menonton film sekedar menghabiskan waktu berdua karena orang tua Lisa pergi ke luar kota.
Lisa mengusap kepala Jennie, "iya, nanti aku ajarin," jawabnya.
Jennie beralih menumpukan dagu di paha Lisa. "Aku mau bikinin kamu hoodie, kamu mau warna apa?" Lisa lantas tersenyum geli menatap Jennie.
"Kamu mau bikin hoodie rajut? Emang sanggup? Kamu kan orangnya gak sabaran, merajut itu perlu kesabaran tinggi sayangku," ujar Lisa. Jennie mengerutkan hidungnya, menatap tak suka pada pacarnya.
"Kamu meremehkan Jennie?" Tanya Jennie dengan satu alisnya terangkat tinggi. Lisa tertawa mengusap alis Jennie yang menukik tajam.
"Bukan meremehkan, sayangku. Cuma kan kesabaran kamu setipis tisu, awh..." Jennie menggigit jari Lisa yang sedang mengusap usap pipinya. Berani beraninya Lisa meragukan dirinya. Belum tau saja jika dirinya benar benar bertekad akan sesuatu, sesulit apapun itu Jennie akan melakukannya sampai ia mendapatkan apa yang ia inginkan.
"Bukannya di support pacarnya mau belajar hal baru malah diremehin, sebel sama kamu!" Jennie bangkit dari posisinya dan menggeser tubuhnya menjauhi Lisa.
Lisa tersenyum saja melihat Jennie yang dengan tangan terlipat di dada dan bibir mengerucut maju seperti bebek.
"Enggak ngeremehin sayangku, maaf ya udah bilang gitu tadi. Yaudah, belajar nya sekarang aja, sini deketan lagi, jangan jauh jauh gitu ah."
"Gak mau, keburu ngambek!"
Lisa menghela napas kecil, beringsut mendekati Jennie namun pacarnya itu menjauh setiap kali Lisa mendekat sampai pada akhirnya Jennie berlari menghindari Lisa yang ingin menangkapnya.
Jadilah dua insan itu berlarian di ruang tamu, Jennie sampai memanjat sofa untuk menghindari pacarnya namun sialnya kakinya salah berpijak mengakibatkan dirinya jatuh, untungnya Lisa gesit menangkap Jennie hingga Jennie jatuh menimpa badan Lisa.
"Aduh..."
Jennie dengan panik bangkit dari atas tubuh Lisa. "Sayang! Aduh, maaf maaf. Yang mana yang sakit?!"
"Sakit... Banget..."
"Iya, dimana, dimana yang sakit sayang?!"
Lisa menunjuk rahangnya "Disini, sakit banget kebentur kepala mu tadi..."
Jennie dengan rengekan bersalahnya mengusap usap rahang Lisa. "Sayang, maaf... Aku ambilin es batu buat kompres ya? Kamu bisa duduk gak?"
Lisa mengangguk, ia duduk tertatih tatih. "Gak perlu di kompres, cukup dicium sama di usap usap aja pasti sembuh." Lisa berucap dengan senyum lebar, Jennie baru sadar jika sedari tadi Lisa mengerjainya lantas langsung menampar bahu pacarnya kesal.
"Ih, aku panik loh! Kamu malah isengin aku!"
Lisa tertawa tanpa rasa bersalah, ia membawa tubuh Jennie kedalam pelukannya. "Maaf ya udah bikin panik, tapi beneran sakit loh ini sayangku, gak bohong. Ayo ciumnya mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita [JenLisa Fanfiction] One Shoot
القصة القصيرةGxG Area!! Mengandung unsur LGBT, mohon bijak dalam memilih bacaan. Kumpulan cerita pendek JenLisa.