Jika ada penulisan, tanda baca, atau penempatan kata yang salah mohon di koreksi.
Kritik dan saran dipersilahkan.
Enjoy!
Jennie terbangun tanpa Lisa disisinya. Ia ingat betul semalam ia tidur bersama Lisa, bahkan mereka berpelukan!
Apa jangan jangan, semuanya hanya mimpi? Tapi dirinya sekarang berada di kamar Lisa.
Mood Jennie langsung anjlok, ia kesal karena terbangun tanpa Lisa disisinya. Tega sekali si gadis berponi itu meninggalkannya sendirian di kamar! Padahal kemarin dirinya terasa dibawa terbang sampai ke langit ketujuh.
Jennie dengan wajah khas bangun tidurnya meraih ponselnya yang ada di meja nakas, ada pesan ucapan selamat pagi dari ayahnya. Jennie mendengus kesal, melempar ponselnya begitu saja. Ayahnya saja mengucapkan selamat pagi, sedangkan kekasihnya? Jangankan ucapan selamat pagi, orangnya saja hilang entah kemana.
Jennie dengan malas bangkit dari tempat tidur, pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci wajahnya. Sampai ia selesai dengan kegiatannya pun Lisa belum juga kembali ke kamar. Jennie semakin kesal rasanya. Ia malas keluar mencari si jangkung itu, ia merajuk.
Meski mood nya kurang baik, tangannya tergerak untuk merapikan tempat tidur yang sedikit berantakan sambil mengomel. "Mana sih Lisa? Lama banget."
"Selamat pagi, sayangku."
Jennie membalikkan badannya seketika, Lisa dengan senyum lebarnya mengapit sebuket bunga mawar di lengan kiri dan sepiring nasi goreng dengan telur mata sapi setengah matang di tangan kanannya.
Rasa kesal yang tadi bersarang dihatinya seketika sirna ketika melihat senyuman manis pacarnya.
Lisa memberikan bunganya, Jennie menghirup aroma bunga dan tersenyum sumringah. "Makasih, sayang."
"Aku sengaja gak bangunin kamu, karena kamu tidurnya nyenyak banget, aku gak tega, sayang. Jadi maaf ya kalo kamu kesel aku gak ada tadi." Lisa dengan wajah sendunya berucap. Jennie menggeleng, ia menghadiahkan kecupan singkat di pipi pacarnya.
"Hmm, sempat bad mood tadi. Tapi gak papa, aku maafin."
Lisa kembali tersenyum, meletakkan nasi goreng yang ia bawa di meja nakas dan duduk di kasur. Ia memperhatikan Jennie yang masih berdiri menatap bunga pemberiannya dengan senyum tipis.
Jennie baru menyadari jika ada sepucuk kertas terselip diantara kelopak bunga, ia lantas mengambil dan membacanya.
Cantik, makasih ya udah mau jadi pacar ku♡
Damn, Jennie ingin berteriak rasanya.
Jennie menoleh pada Lisa yang setia menampakkan senyum manisnya. Jika ia adalah es krim, maka senyum Lisa adalah sinar matahari hangat yang mampu melelehkan dirinya.
"Jangan manis manis, nanti dikerubungi semut," ujar Jennie memeluk leher Lisa.
"Emangnya aku gula?"
"Engga, lebih manis dari gula. Honey, Jangan jangan di kehidupan sebelumnya, kamu itu madu?" Canda Jennie. Lisa tertawa terbahak, ada ada saja.
"Aku itu reinkarnasi belangkas, tau belangkas gak, sayang?" Jennie lantas menggeleng. Ia belum pernah mendengar nama yang entah manusia atau apa.
Lisa terkekeh, Jennie menggeleng seperti itu saja menggemaskan di matanya. Ia mengambil ponselnya dan menunjukkan apa itu belangkas lewat laman pencarian. "Ini namanya belangkas." Jennie menampakkan wajah geli, rupanya belangkas itu seekor hewan laut yang mirip dengan kutu tapi ukurannya besar!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita [JenLisa Fanfiction] One Shoot
NouvellesGxG Area!! Mengandung unsur LGBT, mohon bijak dalam memilih bacaan. Kumpulan cerita pendek JenLisa.